Bisnis.com, JAKARTA—Ditanya target rasio pembiayaan bermasalah (non-performing loan / NPF) pada tahun ini, Direktur Utama Bank BRISyariah Moch. Hadi Santoso tak menyebutkan angka detil. Tapi dia menyatakan, NPF bakal di bawah 5%.
“NPF gross kami inginkan di bawah 5%,” katanya saat ditemui Bisnis, Rabu (4/1/2017).
Target tersebut menggambarkan kepercayaan diri BRISyariah, pasalnya NPF di bawah 5% menunjukkan perbaikan kinerja pembiayaan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September tahun lalu diketahui NPF gross sebesar 5,22% sedangkan net 3,89%.
Pada 2016, ada dua sektor yang dirasakan BRISyariah paling berpengaruh terhadap rasio pembiayaan bermasalah. Lapangan usaha yang dimaksud ialah industri pengolahan dan perdagangan ritel. Tahun ini, diperkirakan tetap sama.
Industri perbankan syariah yakin mampu menuai kinerja lebih baik pada 2017. Rasa optimis ini salah satunya tampak dari rasio pembiayaan bermasalah yang diproyeksikan lebih baik.