Mengapa orang hidup bisa berkecukupan? Selama 25 tahun bekerja profesional saya juga heran kenapa uang selalu kurang. Hingga akhirnya saya mengubah cara memandang uang.
1. Selamanya uang tidak akan pernah cukup. Bila kebutuhan biaya bulanan anda Rp8 juta misalnya, sedangkan income anda berdua (suami-istri) juga segitu, ya selamanya tidak akan cukup.
Saya sendiri sering memberi sedikit uang kepada sahabat, bukan karena saya berlebih tetapi karena saya tidak membelanjakan uang saya.
Katakanlah, saya memiliki uang Rp10 juta. Bagaimana caranya agar tetap ada? Caranya ya saya tidak beli apa-apa, seperti jam tangan, HP, laptop. Sepatu yang saya gunakan pun bekas anak saya karena masih OK.
2. Bagaimana caranya kita memiliki income tambahan bila gaji pas-pasan? Ya seumur hidup kita sering hanya memiliki gaji pas-pasan saja. Bila ada tambahan,
*Misalnya saja Anda memiliki warisan. Namun, jika Anda hanya mengandalkan tambahan dari warisan, selamanya Anda tidak akan berkecukupan. Itu seperti seorang gajian mengharapkan uang pesangon.
*Seseorang akan mengerti arti berkecukupan saat dia merelakan warisan. Misalnya warisannya terpaksa dipakai oleh saudara lainnya yang kurang beruntung.
*Itu sama seperti anda menyetir mobil di jalan tol tetapi merasa tidak nyaman dan terus merasa kalah disalip mobil lain. Mengapa tidak nyaman? Karena kita tidak mengikuti rambu kecepatan maximum 100 km/jam.
Kebanyakan masyarakat Indonesia membeli barang kemahalan. Misalnya saja memilih makan di Mc Donald atau restoran sepat saji lainnya dibandingkan dengan membeli makan di warung nasi di pasar. Contoh lainnya dalam membeli mobil. Di Eropa, mobil yang laku ukuran kecil 1.000 Cc karena pajak, parkir, BBM mahal. Namun, di Indonesia minta yang 2.500 - 3.000 Cc padahal terlalu besar.
Penulis: Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang" dan "Relationship Ikatan Pemekaran Berkah" yang segera terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com