Bisnis.com, PADANG—Bank Indonesia meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang ada di setiap kabupaten dan kota di Sumatra Barat untuk ikut mensosialisasikan uang rupiah baru kepada masyarakat.
Kepala BI Perwakilan Sumbar Puji Atmoko menyebutkan masyarakat perlu diedukasi mengenai uang baru, agar informasi yang salah selama ini tidak diterima begitu saja.
“Informasi soal adanya gambar palu arit dalam rupiah. Kami tegaskan lagi, itu bukan gambar palu arit, melainkan teknologi pengamanan berupa gambar saling isi yang disebut rectoverso,” katanya, Selasa (24/1/2017).
Jadi, kata Puji, tidak benar adanya informasi dan tuduhan yang mengatakan uang rupiah baru memiliki gambar palu arit, yang diidentikkan sebagai paham komunis.
Menurutnya, teknik rectoverso sebagai pengaman rupiah sudah diterapkan sejak 1993, dan logo serupa juga sudah ada pada uang rupiah diterbitkan di tahun 2000.
Rectoverso dibuat dengan teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat gambar berada posisi yang sama. Teknik ini merupakan salah satu cara dan dianggap paling sulit untuk memalsukan uang.
“Negara-negara lain, juga membuat pengamanan mata uangnya dengan menggunakan rectoverso,” katanya.
Selain sosialisasi yang dilakukan Bank Indonesia, otoritas moneter itu juga meminta perangkat daerah melalui TPID ikut mensosialisasikan rupiah baru kepada masyarakat.