Bisnis.com, JAKARTA—“Aku pengangguran kak," demikian kalimat terlontar dari Eka Herlina menjawab pertanyaan Bisnis terkait aktivitasnya kini; masih menjadi wartawan ibu kota atau sekadar penulis lepas, ternyata bukan keduanya.
Pengangguran sih pengangguran, tetapi perempuan kelahiran 22 Juni tersebut tetap produktif menulis. Spesialisasi dia lebih kepada tulisan bertajuk jalan-jalan alias traveling. Bisnis sempat berbincang singkat dengan Eka terkait dengan wisatanya ke Korea Selatan pada 2016.
Dari sekian banyak lokasi yang dikunjungi dan meninggalkan kesan manis di benak Eka salah satunya adalah Kota Ansan. Eka bercerita bahwa menikmati Minggu di daerah Ansan adalah agenda yang tepat saat menyinggahi Negeri Ginseng.
Walaupun perjalanan Eka ke Korea Selatan masih dalam hitungan hari tetapi, dia menuturkan, rasa rindu terhadap suasana RI cepat menyerbu. Nah di Kota Ansan, Eka mengibaratkan, dirinya menemui pelukan ibu pertiwi.
"Menemui Indonesia lewat wajah-wajah saudara setanah air yang sedang berjuang di negeri orang, menambah rasa syukur terlahir sebagai Indonesia. Dan, jika harus mengambil kesimpulan saya menyebut daerah Ansan adalah The Little Town Indonesia-nya South Korea," ujar Eka.
Eka Herlina, seorang blogger dan traveler yang sempat seprofesi sebagai jurnalis, berkisah tentang perjalanannya di Kota Ansan, Korea Selatan kepada Bisnis.
Salah satu yang teringat selain suasana yang familiar seperti di Tanah Air adalah makanannya. "Lupakan mie rebus instan dengan potongan cabe rawit di kala dingin merasuki tubuh ini. Ada yang tak kalah lezat yang membuat kamu menelan ludah dan terkenang rasa kaldu kuah bakso di ujung lidah," ujar perempuan berkerudung itu.
Menurutnya, makanan itulah yang paling dirindukan selama berada di luar Indonesia. Apalagi dikala udara dingin, sangat menginginkan abang bakso lewat depan rumah. Alhasil, Eka tak dapat menahan diri untuk memesan semangkuk bakso saat menemui warung bakso di dekat masjid di Kota Ansan tempatnya beribadah.
Rusdi selaku pengelola bercerita bercerita kepada Eka bahwa warung bakso yang dikelolanya ini hasil kerja sama dengan warga Korea sebagai pemilik. Ditangan Rusdi bakso dibuat dengan citra rasa yang tak kalah lezat dengan bakso di tanah air. Mengimpor daging dari Australia, ia pun memastikan kehalalan daging bakso yang digunakannya.
"Saya beruntung datang di Minggu siang, saat para pekerja Imigran lagi menikmati liburannya. Dua orang mbak-mbak asal Surabaya yang sudah tinggal selama tiga tahun di Korea Selatan bercerita pada saya, ia kerap menghabiskan Minggu di Ansan –padahal ia tidak tinggal di kawasan ini – sekedar melampiaskan kerinduan pada masakan Indonesia," tulis Eka sekilas dalam blog pribadinya.