Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., akan membagikan dividen sebesar Rp13,55 triliun kepada pemegang saham, atau mencapai 70% dari total laba bersih perseroan pada 2016.
Direktur Utama Telkom Alex Sinaga mengklaim nilai dividen yang tercatat Rp136,74 perlembar saham itu merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Dalam Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Telkom menyetujui rasio pembayaran dividen (payout ratio) sebesar 70%, yang terdiri dari 60% laba atau sekitar Rp11,61 triliun dividen tunai, termasuk dividen sementara (interim) senilai Rp1,92 triliun yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 27 Desember 2016.
Dengan begitu, jumlah dividen tunai yang masih akan dibayar ialah Rp9,69 triliun. Selanjutnya, 10% sisanya atau senilai Rp1,94 triliun merupakan dividen spesial.
“Total dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham [di luar dividen interim] adalah sebesar Rp 117,3675 per lembar saham. Sementara itu, sisanya sebesar 30% atau Rp. 5,80 triliun merupakan laba ditahan,” kata Alex, Jumat(21/4/2017).
Dividen tunai akan dibagikan untuk 99,062 miliar lembar saham dan dibayarkan pada tanggal 26 Mei 2017 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan pukul 16.15 WIB.
Sepanjang 2016, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi Rp116,33 triliun atau tumbuh 13.5%. Sementara itu, laba bersih meningkat 24.9% menjadi Rp 19,35 triliun dan EBITDA tumbuh 15,7% menjadi Rp59,50 triliun
Pada 2016, Telkom mengklaim mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja dengan pencapaian di atas rata-rata industri. Pertumbuhan kinerja ditunjukan oleh bisnis data, internet, dan layanan teknologi informasi yang tercatat 31,5%.
“Hal itu sebagai hasil transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company,” tegasnya,