Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Digital BBYB, ARTO & AGRO Melesat pada Kuartal I/2025

Sejumlah bank digital yakni Bank Neo Commerce (BNC), Bank Jago, dan Bank Raya melaporkan kinerja keuangan impresif pada kuartal I/2025 berkat pertumbuhan laba.
Logo Bank Neo Commerce (BBYB)/Bisnis-Annisa S. Rini
Logo Bank Neo Commerce (BBYB)/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank digital yakni Bank Neo Commerce (BNC), Bank Jago, dan Bank Raya melaporkan kinerja keuangan impresif sepanjang kuartal I/2025. Masing-masing bank tersebut mencatat laju pertumbuhan laba yang signifikan pada tiga bulan pertama tahun ini.

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) membukukan laba bersih Rp159,94 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi itu mengungguli perolehan pada periode tahun sebelumnya yang senilai Rp14,23 miliar, atau tumbuh 1.023% secara tahunan (year on year/YoY).

Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono mengatakan perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik ke depannya.

"Ini merupakan hasil dari komitmen kami untuk terus berinovasi, menjaga kualitas aset secara berkelanjutan, serta meningkatkan efisiensi secara terukur," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (30/4/2025).

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank Neo Commerce membaik dari 3,94% pada kuartal I/2024 menjadi 3,18% pada kuartal I/2025. NPL net berada pada level 0,36%.

Dari segi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat pada level 82,56% pada tiga bulan pertama tahun ini, turun 16,27% dibandingkan 98,83% pada periode yang sama tahun lalu.

Memasuki sisa tahun 2025, BNC berupaya untuk lebih berhati-hati dalam menjaga pertumbuhan aset untuk menghadapi tantangan kondisi ekonomi yang dinilai masih belum stabil.

"Inovasi berkelanjutan, peningkatan fitur digital, penguatan jaringan layanan, pemerataan inklusi keuangan, serta kolaborasi strategis dengan berbagai mitra akan menjadi pendorong utama dalam memperluas basis pengguna aktif dan ekspansi kredit yang berkualitas," ujar Eri.

Laba Bank Digital BBYB, ARTO & AGRO Melesat pada Kuartal I/2025

Sementara itu, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) senilai Rp60 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 178% YoY dari Rp22 miliar.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyampaikan bahwa realisasi itu sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 42% YoY, dari Rp14,3 triliun menjadi Rp20,3 triliun.

"Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra [partner], seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," katanya dalam keterangan resmi.

Alhasil, aset Bank Jago tumbuh 44% YoY menjadi Rp32,5 triliun, dibanding sebelumnya Rp22,5 triliun. Rasio NPL gross terjaga pada level 0,3%.

Simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) di Bank Jago tumbuh 62% YoY menjadi Rp21,4 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan Rp13,2 triliun pada periode sama tahun lalu. Komposisi dana murah alias current account savings account (CASA) mencapai 54% atau Rp 11,5 triliun, sedangkan deposito mencapai 46% atau Rp 9,9 triliun.

“Dengan situasi perekonomian global yang mengalami ketidakpastian, kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada,” jelas Arief.

Bank digital lainnya, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) membukukan laba bersih Rp16,92 miliar pada kuartal I/2025. Capaian ini tumbuh 84,7% secara tahunan.

Ida Bagus Ketut Subagia selaku Direktur Utama Bank Raya, menyebut bahwa pendapatan bunga tumbuh 12,6% YoY menjadi Rp286,93 miliar, ditopang oleh pendapatan bunga kredit yang naik 17,35% YoY menjadi Rp203,98 miliar.

"Pencapaian laba bersih ini juga mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan yang akan terus membaik, ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis digital berkualitas dengan fokus kepada produk yang menjadi product champion Bank Raya, perbaikan kualitas aset, serta perbaikan proses bisnis yang mendorong efisiensi," tuturnya dalam keterangan tertulis.

Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini membukukan pertumbuhan kredit 8,7% YoY menjadi Rp7,34 triliun, dengan outstanding kredit digital mencapai Rp2,36 triliun atau tumbuh 78,5% YoY. Aset Bank Raya pun terkerek naik 9% YoY menjadi Rp13,35 triliun.

Pertumbuhan itu diiringi DPK yang mencapai Rp8,36 triliun atau tumbuh 3,9% YoY. Produk Digital Saving tumbuh sebesar 55,03% YoY atau mencapai Rp1,4 triliun.

---------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper