Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengaku tidak akan merevisi target kredit perseroan pada akhir semester I/2017.
Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Rico Rizal Budidarmo mengatakan,perseroan tetap mengejar target pertumbuhan kredit sekitar 17% sampai akhir tahun ini. Dengan realisasi sampai saat ini, perseroan pun optimistis target kredit sampai akhir itu akan tercapai.
"Kami justru akan merevisi jaringan agar lebih efisiensi dan pengembangan teknologi," ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (19/6).
Rico mengatakan, perseroan akan melakukan penataan pada lokasi beberapa cabang agar bisa lebih optimal.
Secara keseluruhan, pada kuartal pertama kemarin, pertumbuhan kredit perseroan melesat 21,4% menjadi Rp396,52 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Adapun, dalam jangka dekat, bank berkode emiten BBNI itu berniat untuk menyuntik salah satu anak usahanya, PT BNI Syariah sekitar Rp1 triliun.
Rico mengatakan, perseroan berencana menyuntik modal BNI Syariah sekitar Rp1 triliun. Untuk waktunya, BNI akan melakukan secepatnya.
"Kami ingin BNI Syariah bisa ekspansi lebih besar lagi," ujarnya.
Dia menambahkan, harapannya BNI Syariah bisa menawarkan produk syariah yang modern dan merambah global dengan suntikan modal tersebut.