Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menurunkan persediaan uang tunai untuk momentum Idulfitri pada tahun ini menjadi Rp23 triliun dibandingkan dengan tahun lalu sekitar Rp30 triliun.
Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan, penurunan persediaan uang tunai untuk momentum Idulfitri itu dilakukan karena melihat aktivitas masyarakat menggunakan uang tunai yang mulai menurun. Tingkat kesadaran lebih nyaman dan aman bertransaksi non-tunai sudah tampak mulai meningkat saat ini.
"Pada tahun lalu, kami siapkan Rp30 triliun, tetapi yang terpakai hanya sekitar Rp21 triliun sampai Rp22 triliun. Untuk itu, pada tahun ini, kami evaluasi dan kaji sehingga muncul angka Rp23 triliun," ujarnya saat buka puasa bersama media pada Senin (19/6).
Sunarso mengatakan, untuk mengompensasi penurunan persediaan uang tunai itu, BRI pun menyediakan fasilitae e-channel seperti electronic data capture (EDC) di beberapa tempat di daerah.
"Jadi, masyarakat bisa tetap bertransaksi dengan menggunakan e-channeling kami dari kartu debit, m-banking, maupun internet banking," ujarnya.
Keberadaan agen BRIlink pun membantu mengelola perputaran uang cash di daerah sehingga transaksi cashless semakin meningkat. BRI mencatatkan pertumbuhan transaksi cashless melalui kartu debit, uang elektronik pada tahun ini naik 20% dibandingkan dengan tahun lalu.
Di sisi lain, penggunaan uang elektronik perseroan, yakni Brizzi dalam pembayaran tol juga menjadi salah satu yang mempengaruhi peningkatan cashless.
Sunarso mengatakan, pemberlakuan diskon pada pembayaran tol dengan menggunakan non tunai diperkirakan mendorong secara signifikan transaksi Brizzi.
"Secara presentase agak sulit diprediksi kenaikannya, tetapi kalau dilihat tahun lalu jumlah kartu Brizzi untuk pembayaran tol sebanyak 60.000 transaksi, sekarang sudah 200.000 transaksi dan nanti mungkin bisa lebih besar lagi," ujarnya.