Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Cenderung Stabil, Penurunan Bunga Kredit Masih Sulit

Dua bank pelat merah kompak menilai pergerakan suku bunga kredit masih lebih dipengaruhi oleh kondisi likuiditas di pasar, sedangkan pengaruh inflasi yang terus stabil tidak cukup kuat untuk menekan suku bunga kredit lebih dalam lagi.
Bunga Kredit. /Bisnis.com
Bunga Kredit. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Dua bank pelat merah kompak menilai pergerakan suku bunga kredit masih lebih dipengaruhi oleh kondisi likuiditas di pasar, sedangkan pengaruh inflasi yang terus stabil tidak cukup kuat untuk menekan suku bunga kredit lebih dalam lagi.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menilai potensi penurunan suku bunga kredit pada semester II/2017 tetap dipengaruhi oleh perkembangan likuiditas pasar, sedangkan posisi inflasi yang stabil tidak cukup kuat untuk mempengaruhi penurunan bunga kredit.

Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan, untuk suku bunga kredit tetap pengaruh terbesar adalah dari posisi likuiditas pasar.

“Kalau inflasi terjaga, tetapi dari segi ketersediaan dana ternyata terbatas. Mau enggak mau, kami [perbankan] harus mengerem agar likuiditas enggak naik yang juga berpengaruh kepada pricing suku bunga di pasar kan,” ujarnya pada acara silaturahmi Bank Indonesia pada Senin (3/7/2017).

Sunarso mengatakan, untuk kondisi saat ini likuiditas masih mencukupi, tetapi kecukupan dana yang ada hanya untuk pertumbuhan kredit yang standar saja.

Senada dengan Sunarso, Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Rico Rizal Budidarmo mengatakan, untuk pergerakan suku bunga kredit masih tergantung likuiditas di pasar. Walaupun, permintaan kredit memang belum begitu besar, tetapi dari segi loan to deposit ratio (LDR) sudah 89% sampai 90%.

“Dengan begitu potensi ekspansi kredit yang lebih besar lagi agak sulit untuk menjaga posisi LDR. Jadi, penurunan bunga kredit tetap tergantung likuiditas,” ujarnya.

Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto menyebutkan, posisi likuiditas perbankan sampai saat ini cukup aman.

“Dari PUAB [Pasar Uang antar Bank] masih stabil termasuk ketika momentum bulan puasa dan lebaran kemarin. Jadi, so far likuiditas perbankan aman, kan biasanya kalau mengetat bunga PUAB akan melonjak tinggi,” sebutnya.

Sampai April 2017, rata-rata bunga kredit naik tipis sebesar 2 basis poin (BPS) 11,92% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 11,9%.

Adapun, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), posisi inflasi Juni 2017 sebesar 0,69% sedikit lebih tinggi ketimbang periode sama pada tahun lalu yang sebesar 0,66%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper