Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan transaksi tarik tunai menggunakan kartu kredit meningkat selama tiga tahun terakhir. Pada periode yang sama, penggunaan kartu kredit untuk berbelanja tumbuh melambat.
Dari data Bank Indonesia (BI) sampai Mei 2017, pertumbuhan volume transaksi kartu kredit pada periode Januari 2017 – Mei 2017 tumbuh 10,13% menjadi 135,99 juta kali dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Persentase pertumbuhan itu sedikit melambat dibandingkan dengan kenaikan year on year periode Januari 2016 – Mei 2016 yang naik sebesar 10,73%.
Dari sisi nominal transaksi justru menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan lima bulan pertama tahun lalu. Pada lima bulan pertama tahun ini, nominal transaksi kartu kredit naik 4,95% menjadi Rp121,5 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Persentase pertumbuhan itu lebih besar ketimbang periode Januari 2016 – Mei 2016 yang hanya tumbuh 2,86%.
Dilihat dari sisi volume, kebutuhan transaksi tunai melanjutkan kenaikan dalam tiga tahun berturut-turut sebesar 12,88% menjadi 3,47 juta kali dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Kenaikan itu melanjutkan tren menanjak yang dialami kebutuhan volume transaksi tunai sejak 2015. Sebelumnya, volume transaksi untuk tunai ini sempat turun pada periode 2010 hingga 2014 cukup dalam pada kisaran 6% sampai 10% setiap tahunnya.
Di sisi lain, untuk pertumbuhan volume transaksi belanja mengalami tren perlambatan setelah hanya tumbuh 9,97% menjadi 132,4 juta kali dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Persentase itu lebih rendah ketimbang pertumbuhan volume transaksi belanja pada lima bulan pertama tahun lalu yang sebesar 10,68%.
Sementara itu, dari segi nominal transaksi baik untuk kebutuhan tunai maupun belanja kompak mengalami tren kenaikan cukup besar.
Untuk transaksi kebutuhan tunai sepanjang Januari sampai Mei tahun ini saja mencatatkan kenaikan sebesar 11,59% menjadi Rp3,74 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Persentase itu jauh lebih besar ketimbang lima bulan tahun lalu yang tumbuh sebesar 9,67%.
Selaras, untuk kebutuhan belanja juga mengalami kenaikan dari sisi nominal setelah naik sebesar 4,53% menjadi Rp117,5 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Persentase itu lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pada periode 2016 yang hanya naik sebesar 2,86%. Meskipun, masih kalah jauh dengan pertumbuhan kala 2015 yang masih mencapai 13,95%.