Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengantisipasi penurunan margin keuntungan seiring dengan tren penurunan suku bunga kredit perbankan.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa dengan adanya penurunan suku bunga kredit maka secara otomatis akan berdampak pada penurunan margin.
Guna mengantisipasi penurunan margin lebih jauh, BRI berupaya menekan biaya operasional dan menjaga kualitas kredit.
“Antisipasi yang dilakukan bank untuk mengatasi hal ini dengan menekan over head cost dan menjaga rasio NPL [non performing loan/kredit bermasalah] lebih rendah,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (6/7/2017).
Haru mengakui tren penurunan suku bunga kredit terjadi lebih cepat dibandingkan dengan penurunan suku bunga simpanan.
Penurunan bunga kredit terjadi karena adanya persaingan antarbank yang memperebutkan debitur. Semakin baik kualitas debitur, maka suku bunga kredit yang diberikan akan lebih rendah.
Persaingan yang semakin ketat memaksa suku bunga kredit perbankan terus bergerak turun meskipun di sisi lain suku bunga simpanan masih fluktuatif.
Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia, suku bunga kredit sejak awal tahun terus menurun, melanjutkan tren sejak 2014.
Pada akhir 2014, rata-rata suku bunga kredit perbankan berada pada level 12,96%, kemudian menurun menjadi 12,83% dan 12,03% pada dua tahun berikutnya.
Demikian pula, sejak awal tahun, tren suku bunga kredit semakin menurun secara bertahap. Pada Mei 2017, suku bunga kredit perbankan berada pada level 11,83%.