Bisnis.com, JAKARTA – PT BRI Syariah menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan sebanyak 6.000 unit dengan nilai Rp580 miliar pada tahun ini.
Salah satu strateginya lewat acara perumahan rakyat 2017 di Pekanbaru, riau. Acara hasil kerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu, perseroan telah menggandeng sekitar 40 pengembang properti untuk ikut menyukseskan program 1 juta rumah.
Direktur Bisnis Ritel dan Komersial BRI Syariah Indra Praseno mengatakan, dengan uang muka kredit sekitar 1%, kredit pemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ini bisa menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.
“Apalagi, masyarakat juga akan menikmati cicilan bulanan yang tetap dengan nilai yang murah sampai lunas 15 tahun ke depan. Masyarakat bisa tenang dengan ciilan per bulan yang tidak akan naik walaupun harga rumah terus naik,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis (13/7).
BRISyariah memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah dengan memberikan margin/suku bunga yang sangat ringan yaitu 5%, angsuran tetap sampai dengan masa pembiayaan, bebas PPN, bebas asuransi, dan lain sebagainya.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu pun sudah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 11.600 unit rumah sederhana di seluruh Indonesia dengan nilai sekitar Rp1 triliun. Perseroan juga menjadi bank dengan urutan kedua terbesar untuk pembiayaan KPR FLPP sampai saat ini.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan menambah 6.000 unit dengan nilai sekitar Rp580 miliar untuk KPR FLPP.
Adapun, BRI Syariah saat ini tengah mengupayakan untuk menjadi bank ritel modern dengan ragam layanan finansial sesuai dengan kebutuhan nasabah. Selain itu, memperluas jangkauan agar lebih untuk kehidupan nasabah.
Langkah strategi perseroan untuk bisa menjadi bank ritel modern antara lain dengan membangun platform sistem teknologi informasi yang handal, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan segmen pasarnya.
Apalagi, saat ini untuk jaringan ATM, perseroan sudah memiliki jaringan yang cukup luas dengan menggandeng ATM Bersama dan ATM Prima, belum lagi ATM yang dimiliki induk perseroan yakni, BRI.
Perseroan pun mengincar segmen pasar individu dan bisnis wirausaha baik skala kecil maupun menengah. Jaringan kantor cabang BRISyariah sampai saat ini telah 271 di 26 provinsi seluruh Indonesia.