Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran Nonghyup Financial Group hadir di Indonesia kemarin untuk bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kehadiran Nonghyup, grup keuangan asal Korea Selatan itu mengingatkan rencana Nonghyup Bank untuk mengakuisisi PT BRI Agroniaga Tbk. pada tahun lalu, sayangnya rencana itu kandas.
Ketika kembali membahas rencana Nonghyup Bank untuk mengakuisisi BRI Agro, I Komang Sudiarsa, Direktur Utama perseroan pun tertawa dan mengatakan itu hanya cerita lama.
“Kok masih ingat saja sih, cerita lama itu” ujarnya sambil tertawa pada Selasa (18/7).
Intinya, dia mengatakan, potensi agribisnis di Indonesia itu masih sangat besar, sangat sayang bila untuk pembiayaan sektor itu yang juga menjadi salah sati fokus bisnis perseroan malah dinikmati oleh orang asing.
“Kalau BRI kan merah putih banget,” ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, pada tahun lalu, Nonghyup Bank dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi bank pertanian di Indonesia.
Dengan target bank pertanian, BRI Agro sebagai salah satu bank yang fokus pada sektor pertanian pun mengemuka. Sayang, rencana bank asal Korea Selatan itu gagal mengambil alih bank di Indonesia, termasuk BRI Agro.
Di sisi lain, induk BRI Agro, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kala itu juga tidak berniat menjual perseroan.
Prospek AgroBisnis
Adapun, terkait banyaknya isu yang menyerang industri kelapa sawit Indonesia, menurut Komang itu hanya dari sisi persaingan bisnis saja. Meskipun begitu, isu yang di bawa oleh pihak asing itu juga menjadi bahan interopeksi diri bagi Indonesia.
“Jadi, Indonesia bisa menata bisnis agribisnis seperti kelapa sawit lebih bagus lagi,” ujarnya.
Sejauh ini, permintaan kredit dari sektor agribisnis yang menjadi bisnis kredit utama perseroan dinilai cukup bagus. Bahkan, perseroan berani mematok kredit sampai akhir tahun ini bisa bertambah menjadi Rp11 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang senilai Rp8,2 triliun.