Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) pada semester I/2017 mencatatkan pertumbuhan laba bersih 31,57% atau Rp738,21 miliar yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari sisi penyaluran kredit, berhasil menembus Rp30,49 triliun atau tumbuh 4,15%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit program modal kerja. Adapun produk turunan dari kredit tersebut antara lain Pundi Kencana dengan pertumbuhan 11,16%, Laguna 73,19%. Selain itu, pertumbuhan produk Kredit Siklus Mikro Kecil (SiUmi), yang diperuntukan bagi kegiatan usaha mikro berada pada level 97,89%.
Realiasasi penyaluran kredit tersebut menjadi salah satu factor meningkatnya pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 6,99% dari periode sebelumnya yakni 6,69%. Peningkatan tipis ini disebabkan oleh belum membaiknya sektor industri dalam menyerap kredit korporasi.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menerangkan, selain prinsip kehati-hatian perseroan dalam penyaluran kredit, pihaknya juga melihat sektor industri yang belum menunjukan gairah seperti yang diharapkan.
“Untuk penyularan kredit industri memang masih belum seperti yang diharapkan,” katanya di Jakarta (18/7/2017).
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 4,70% atau Rp42,19 triliun. Keberhasilan bank yang berkode emiten BJTM ini dalam mengelola dana murah tercermin dari peningkatan tabungan yang berpengaruh signifikan terhadap perolehan DPK. Hal ini terkolerasi dengan CASA rasio Bank Jatim yang berada dilevel 69,30%.
Baca Juga
Lebih lanjut, perseroan berhasil mendorong efisiensi sejalan dengan menurunnya biaya oprasional terhadap pendapatan oprasional (BOPO) dari 70,56% menjadi 61,83%.