UMKM Binaan Mandiri Tembus Pasar Global lewat Rumah Ekspor

Rumah Ekspor Mandiri di Garut bantu UMKM perluas pasar global lewat kurasi produk, pembinaan ekspor, dan dukungan transaksi berkelanjutan
Foto: UMKM Binaan Mandiri Tembus Pasar Global lewat Rumah Ekspor
Foto: UMKM Binaan Mandiri Tembus Pasar Global lewat Rumah Ekspor

Bisnis.com, GARUT — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kian memantapkan langkah memperluas pasar di lingkup global, salah satunya dengan kehadiran Rumah Ekspor Bank Mandiri di Garut, Jawa Barat.

Rumah Ekspor Garut yang baru diresmikan pada 6 Mei 2025 lalu dicanangkan menjadi wadah sinergi antara Bank Mandiri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong UMKM setempat.

Bagi para pelaku usaha, terutama yang telah terlebih dahulu menyasar pasar luar negeri, keberadaan Rumah Ekspor ini menjadi sarana untuk memastikan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Cecep Ernanto selaku Agregator Pembina UMKM Garut memaparkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk mengkurasi bermacam-macam produk UMKM yang layak diekspor.

Menurutnya, Garut selama ini memiliki berbagai produk ekspor unggulan, antara lain minyak atsiri berserta turunannya; produk kerajinan kulit, logam, dan kayu; produk makanan dan minuman; hingga produk fesyen.

Namun demikian, dia menilai bahwa eksportir dari skala UMKM belum memiliki wadah yang secara terpusat untuk membantu fasilitasi dan persiapan untuk melakukan ekspansi. Oleh karenanya, dia mengapresiasi keberadaan Rumah Ekspor besutan Bank Mandiri.

“Dengan keberadaan Rumah Ekspor di Kabupaten Garut, kami pikir ini sebuah langkah yang strategis dan tepat karena begitu banyaknya potensi pelaku industri untuk melakukan ekspor,” katanya kepada Tim Bisnis Indonesia Jelajah Ekspor 2025, Jumat (4/6/2025).

Dari sisi pelaku usaha, ⁠Ahmad Nur Fathurodin selaku pemilik Java Vetiver Nusantara yang merupakan UMKM di bidang minyak atsiri, memaparkan bahwa Bank Mandiri telah lama mendukung pertumbuhan usahanya sejak bertahun-tahun lalu.

Dia menjelaskan bahwa komoditas akar wangi terbilang langka di dunia, dan Garut termasuk dalam daerah penghasil bahan dasar wewangian itu.

Menurutnya, hal ini menjadi alasan calon pembeli banyak berburu produk tersebut ke Garut. Dengan dukungan Bank Mandiri sejak pertama kali melakukan ekspor pada 2009, Ahmad telah memasarkan produknya hingga kawasan Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan, serta Timur Tengah hingga saat ini.

“Waktu itu kita melakukan transaksi dengan buyer di luar negeri itu dengan Bank Mandiri, karena Bank Mandiri juga memiliki banyak jaringan. Alhamdulillah lancar sampai saat ini,” kisahnya.

Hal serupa disampaikan Jajang Yusup selaku pemilik Jayuwan Leather, UMKM asal Garut yang bergerak di industri kerajinan kulit dari nol hingga berupa barang jadi.

Dia mulanya menceritakan bahwa UMKM menghadapi berbagai tantangan dalam memperluas usahanya, antara lain terkait wawasan ekspor dan pengembangan skala usaha.

Jajang bertutur bahwa di tengah tantangan tersebut, pihaknya telah melakukan ekspor produk ke Prancis pada 2018 lalu. Dengan kehadiran Rumah Ekspor Garut, dia berharap agar tantangan tersebut dapat teratasi, sehingga pelaku UMKM dapat terus bertumbuh.

“Mudah-mudahan Rumah Ekspor Bank Mandiri dapat memberi wawasan kepada UMKM mengenai tata cara ekspor produk dengan benar, agar kuantitas ekspor dapat meningkat,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Regional CEO Bank Mandiri Region VI/Jawa Barat Nila Mayta Dwi Rihandjani mengatakan bahwa inisiatif Rumah Ekspor merupakan bagian dari komitmen perseroan dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan memasuki pasar internasional melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan.

Dengan status Jawa Barat sebagai salah satu provinsi unggulan dalam sektor ekspor, Bank Mandiri berharap dapat mengakselerasi literasi dan inkubasi bisnis yang membantu pelaku usaha untuk berkembang.

“Melalui Rumah Ekspor, kami menyediakan layanan perbankan yang komprehensif bagi pelaku UMKM khususnya eksportir dalam menciptakan efisiensi dan kemudahan navigasi serta operasional transaksi nasabah, sehingga industri berbasis ekspor dapat bangkit dan menghasilkan efek domino yang kuat terhadap sektor riil,” jelasnya, Mei 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper