Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's: Perbankan Indonesia Akan Terus Membaik, Tapi Waspadai Risiko Ini

Dalam laporan Moody’s pada Rabu (26/7), pihak Moody’s optimistis perbankan Indonesia akan mulai membaik karena didukung oleh lingkungan operasi dan kualitas aset yang membaik. Dalam survei Moody’s di Hong Kong, tingkat kekhawatiran kepada risiko sistem perbankan Indonesia berada di bawah India, Malaysia, dan Filiphina.
Moody Investors Service/Istimewa
Moody Investors Service/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan Indonesia dinilai akan menunjukkan kinerja yang terus membaik ke depannya.

Dalam laporan Moody’s pada Rabu (26/7), pihak Moody’s optimistis perbankan Indonesia akan mulai membaik karena didukung oleh lingkungan operasi dan kualitas aset yang membaik. Selain itu, pertumbuhan kredit yang dinilai layak pun mengalami kenaikan, ditambah peringkat bank deposit dan senior debt yang juga positif.

Dalam survei Moody’s di Hong Kong, tingkat kekhawatiran kepada risiko sistem perbankan Indonesia berada di bawah India, Malaysia, dan Filiphina.

Namun, dalam survei di Singapura, posisi kerentanan sistem perbankan di Indonesia menjadi yang kedua paling rentan setelah berada satu posisi di bawah India. Sebanyak sekitar 30% responden memilih sistem bank di Indonesia yang paling rentan kedua setelah India.

Di sisi lain, risiko yang masih akan dihadapi perbankan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia adalah pengaruh tingkat utang korporasi yang besar.

Moody’s memandang, pengaruh tingkat korporasi non keuangan di beberapa asia yang tinggi menjadi risiko besar. Pasalnya, korporasi non keuangan terlalu berlebihan mengambil utang setelah krisis keuangan pada 2008-2009 karena suku bunga yang rendah.

Hal itu, berpotensi menjadi risiko seiring kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang mulai melakukan pengetatan moneter dalam beberapa waktu ke belakang. Adapun, India, Indonesia, Singapura, dan China menjadi empat negara asia pasifik yang memiliki porsi rasio utang korporasi dengan bunga rendah yang tinggi.

Sementara itu, untuk prospek kredit perbankan Asia Pasifik secara keseluruhan, Moody’s menilai positiif selaras dengan laporan pada awal Juli yang menaikkan prospek bank di Asia Pasifik dari negatif menjadi stabil.

Beberapa alasan prospek positif untuk bank di Asia pasifik, termasuk Indonesia antara lain karena risiko kualitas aset yang sudah mereda. Mereka [bank di Asia Pasifik] perlahan mulai pulih seiring ekonomi global dan regional yang membaik serta harga komoditas yang mulai terangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper