Bisnis.com, JAKARTA - Institusi jasa keuangan perbankan diharapkan dapat menjalankan bisnis secara lebih efisien dengan adanya kerja sama pemanfaatan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan kerja sama dengan Ditjen Dukcapil akan menjadi modal yang penting bagi perseroan yang ingin melakukan ekspansi digital banking pada tahun depan.
"Di Indonesia, kami ada rencana untuk membangun digital bank, jadi kerja sama ini sangat penting. Kalau melihat ekonomi virtual, ada banyak kesempatan di Indonesia untuk membangun digital banking," katanya.
Hal ini disampaikan Kevin usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjen Dukcapil dengan dua institusi perbankan dan tujuh perusahaan pembiayaan di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Menurutnya, dengan tersedianya infrastruktur infomasi data kependudukan yan dapat diakses secara langsung, proses verifikasi data nasabah baru alias tahap know your customer akan semakin mudah, akurat dan efektif.
Tren arah pengembangan yang akan dilakukan ke depan, kata Kevin, yakni transaksi online tanpa harus bertatap muka di kantor cabang untuk berbagai prouk dan layanan keuangan, mulai dari pembukaan rekening hingga akses produk lainnya.
"Jadi Dukcapil direct access ini adalah salah satu tahap penting untuk membangun digital bank di Indonesia. Kerja sama ini akan mendukung pengembangan produk dan layanan di mana nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang tetapi dapat melakukan registrasi produk secara online," ujarnya.
Baru-baru ini, PT Bank Commonwealth meluncurkan layanan terbarunya Tyme Digital, yang merupakan hasil kerja sama dengan Ditjen Dukcapil, khususnya terkait verifikasi data E-KTP.
Layanan berbasis teknologi tersebut merupakan platform perbankan yang disiapkan perseroan untuk memudahkan proses membuka tabungan secara online dan paperless.
Calon nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang membawa fotocopi data serta mengisi formulir yang memakan waktu dan dinilai merepotkan. Seluruh prosesnya diklaim hanya perlu waktu 10 menit untuk pendaftaran, verifikasi, penerimaan kartu ATM hingga pengaktifan layanan mobile banking dan internet banking.
"Dengan e-KTP prosesnya menjadi begitu mudah, cepat dan tidak perlu formulir lagi. Semua paperless dan selesai dalam 10 menit," kata Lauren Sulistiawati, Presiden Direktur Bank Commonwealth.
Minimalisir Kejahatan
Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank Victoria Internasional Tbk. Daniel Budirahayu mengungkapkan, pemanfaatan data Dukcapil akan membantu meminimalisir potensi kejahatan perbankan.
Pasalnya, dengan sistem pusat data informasi kependudukan yang lebih akurat, semestinya peluang pembuatan KTP palsu akan lebih berkurang.
"Ke depan harusnya tidak ada lagi yang melakukan kejahatan perbankan dengan KTP palsu karena kami (bank) punya akses online dengan mereka (Dukcapil). Dulu kan banyak sekali pengandaan KTP di mana nasabah yang sudah macet kreditnya di tempat lain datang ke kami dengan membawa KTP yang berbeda," ujarnya.