Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual Kantor Cabang, Bank Mayapada Dapat Dana Segar Rp265 miliar

PT Bank Mayapada Internasional Tbk. melakukan transaksi terafiliasi terkait penjualan kantor cabang perseroan di Bandung senilai Rp265 miliar. Hasil dari penjualan kantor itu pun disebut dapat menambah likuiditas dan efisiensi perseroan.
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mayapada Internasional Tbk. melakukan transaksi terafiliasi terkait penjualan kantor cabang perseroan di Bandung senilai Rp265 miliar. Hasil dari penjualan kantor itu pun disebut dapat menambah likuiditas dan efisiensi perseroan.

Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjariadi mengatakan, dengan penjualan itu, perseroan menerima tunai yang cukup besar sehingga bisa menambah likuiditas dan meningkatkan efisiensi.

“Nantinya, di gedung itu pun akan tetap ada kantor cabang pembantu mengingat sudah ada banyak nasabah di sana, sedangkan status kantor cabang akan kami pindahkan ke lokasi yang lebih strategis,” ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (8/8).

Haryono pun memaparkan, terkait pemindahan ke kantor cabang baru ditambah biaya renovasi tidak lebih dari sekitar Rp15 miliar sampai Rp20 miliar.

“Jadi secara keseluruhan, transaksi ini memberikan dampak positif kepada kami,” paparnya.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/8), Bank Mayapada menyebutkan telah melakukan transaksi terafiliasi terkait penjualan kantor cabang di Bandung senilai Rp265 miliar.

Bank Mayapada menjual ruang kantor yang dijadikan kantor cabang di gedung jalan Sudirman Bandung sebanyak delapan lantai. Secara keseluruhan, gedung itu memiliki jumlah 17 lantai termasuk 2 basement.

Adapun, yang menjadi pembelinya adalah PT Nusa Sejahtera Kharisma, perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh PT Sejahtera Raya Anugrahjaya Tbk., sedangkan 1% dimiliki oleh Jonatan Tahir.

Transaksi itu disebut terafiliasi karena terdapat kesamaan pengurus antara bank berkode emiten MAYA dengan Nusa Sejahtera Kharisma. Kesamaan itu yakni keberadaan Tahir sebagai komisaris utama perseroan yang juga menjabat komisaris di Nusa Sejahtera Kharisma.

Selain itu, Tahir juga menjadi wakil komisaris utama di Sejahtera Raya Anugrahjaya dan menjadi pemegang saham di PT Surya Cipta Inti Cemerlang dan PT Mayapada Healthcare Group.

Dalam keterbukaan informasi itu pun disebutkan, alasan penjualan dilakukan karena perseroan tidak menggunakan keseluruhan lantai yang dimiliki sebanyak delapan. Bank berkode emiten MAYA itu hanya menggunakan tiga lantai sebagai kantor cabang.

Kantor cabang perseroan itu pun berada pada kawasan pasar tradisional yang beroperasi sejak dini hari sampai pagi hari sehingga sedikit menganggu aktivitas kantor cabang tersebut. Hal itu membuat posisinya pun kurang strategis.

Selain itu, langkah ini juga sebagai salah satu strategi efisiensi perseroan. Meskipun begitu, perseroan berencana memindahkan kantor cabang itu tempat yang lebih strategis yakni di Jalan Veteran, Bandung.

Terakhir, penjualan itu dilakukan karena disebut penawaran yang diberikan cukup menarik.

Dengan penjualan aset itu, perseroan pun dapat mengubah aset nonproduktif menjadi aset yang produktif.

Sampai semester I/2017, Bank Mayapada mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 9,99% menjadi Rp439,91 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Untuk rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan naik menjadi 82,44% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 80,13%.

Lalu, untuk posisi loan to deposit rasio (LDR) perseroan berada pada posisi 83,46% atau lebih rendah dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 88,98%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper