Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melihat penurunan bunga kredit perbankan masih terbuka sampai akhir tahun ini, kendati cenderung perlahan.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, kalau dilihat perkembangannya, suku bunga kredit turun lebih lambat ketimbang suku bunga deposito.
"Pelannya pertumbuhan bunga kredit itu disebabkan oleh perbankan yang masih dalam tahap konsolidasi sehingga cenderung pelan-pelan dalam menurunkan suku bunga kredit," ujarnya setelah nota keuangan pada Rabu (16/8/2017).
Agus melanjutkan, perbankan banyak melakukan penyehatan dan berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
"Apalagi, mereka masih berhati-hati dan bersiap-siap menunggu keputusan Otoritas Jasa Keuangan [OJK] apakah relaksasi restrukturisasi kredit satu pilar akan dilanjutkan atau tidak. Soalnya, kalau tidak dilanjutkan bisa memberikan dampak juga kepada mereka [perbankan]," ujarnya.
Sementara itu, OJK masih mengkaji penentuan relaksasi restrukturisasi kredit satu pilar dari yang tenggat waktunya berakhir pada 24 Agustus 2017 dilanjutkan atau tidak.
Baca Juga
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengaku belum memutuskan terkait relaksasi restrukturisasi kredit satu pilar tersebut.
"Kami masih hitung, tetapi saat ini indikasi kenaikan non performing loan (NPL) sudah tidak begitu besar kok," ujarnya.