Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah mencatatkan kenaikan laba bersih per akhir kuartal III/2017 didukung kenaikan pendapatan penyaluran dana.
Berdasarkan laporan keuangan (tidak diaudit) yang dipublikasikan perseroan, total laba bersih tahun berjalan mencapai Rp469 miliar. Capaian tersebut naik 69,3% dibandingkan dengan realisasi laba bersih pada September 2016 yang berjumlah Rp276,8 miliar.
Kenaikan tersebut ditopang tumbuhnya pendapatan penyaluran dana sebesar 31,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp2,11 triliun. Total pendapatan distribusi setelah bagi hasil terkerek selaras sebesar 33,6% (yoy) menjadi Rp1,86 triliun.
Di sisi lain, beban operasional lainnya juga mengalami peningkatan 20,8% (yoy) menjadi Rp1,23 triliun. Faktor pengerek kenaikan beban antara lain naiknya beban kerugian penurunan nilai aset keuangan pembiayaan dari piutang 102,8% (yoy) dari Rp86,1 miliar menjadi Rp174,8 miliar. Selain itu, beban tenaga kerja dan beban lainnya pun tercatat mengalami peningkatan.
Sejumlah rasio keuangan mencatatkan pertumbuhan ke arah yang positif. Misalnya, rasio beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) membaik dari 77,10% pada September 2016 menjadi 70,26% pada bulan yang sama tahun ini.
Akan tetapi, kualitas pembiayaan mengalami sedikit penurunan. Hal ini tampak dari kenaikan tipis dalam rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross dari 1,41% ke level 1,66%.
Sementara itu, total aset anak usaha BTPN itu tercatat tumbuh 16,6% (yoy), dari Rp7,32 triliun menjadi Rp8,54 triliun pada September 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
