Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat penyebab utama elektronifikasi pembayaran jalan tol sampai saat ini stagnan di kisaran 98% adalah terus bertambahnya ruas tol baru.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengakui elektronifikasi jalan tol secara keseluruhan sampai saat ini masih 98%, tapi untuk jalan tol wilayah Jabodetabek saat ini sudah 100% dengan nontunai.
“Buat sisa 2% yang masih melakukan transaksi tunai, itu disebabkan adanya ruas tol yang baru diresmikan sehingga masih menyesuaikan dengan budaya masyarakat sekitar dulu juga,” ujarnya pada Kamis (28/12).
Sugeng mengklaim bank sentral dan pihak-pihak terkait terus mengupayakan agar bisa menerapkan transaksi nontunai sepenuhnya pada ruas tol yang baru dibuka tersebut. “Kami terus berupaya melakukan pendekatan terkait budaya masyarakat tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, perkembangan jumlah uang elektronik yang beredar sampai Oktober 2017 mencatatkan kenaikan lebih tinggi ketimbang sepanjang 2016.
Secara year-to-date (ytd), lanjut Sugeng, jumlah uang elektronik dalam kartu maupun aplikasi sudah bertambah sebesar 56% dibandingkan akhir tahun lalu. Persentase itu lebih tinggi ketimbang periode 2016 yang naik sebesar 50%.