Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fundamental Kuat, IKNB Optimistis Kelola Investasi

Pelaku industri keuangan non bank meyakini dampak penaikan suku bunga oleh Federal Reserve tidak bakal memengaruhi pengelolaan investasi lantaran fundamental ekonomi yang diyakini masih kuat.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri keuangan non bank meyakini dampak penaikan suku bunga oleh Federal Reserve tidak bakal memengaruhi pengelolaan investasi lantaran fundamental ekonomi yang diyakini masih kuat.

Tingkat inflasi yang stabil dan suku bunga perbankan dalam negeri yang dipertahankan dinilai menjadi faktor penopang. Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai pengaruh kebijakan The Fed itu tidak akan berpengaruh sebab sudah diprediksi jauh-jauh hari.

Selain itu, dia mengakui bahwa kondisi makro ekonomi Indonesia masih cukup stabil. Kondisi itu dinilai bakal menjamin kestabilan investasi bila tetap terjaga sepanjang tahun ini.

“Kalau tingkat inflasi kita stabil, kalau bunga tidak diturunkan, maka tidak terlalu berpengaruh,” ungkap Bambang kepada Bisnis, belum lama ini.

Dalam kesempatan terpisah, Plt. Direktur Utama PT BNI Life Insurance Geger N. Maulana mengatakan penaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat itu memang menjadi salah satu faktor yang bakal memengaruhi ekonomi global sepanjang 2018. Kendati begitu, dia optimistis Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh dengan sentimen tersebut.

Geger meyakini fundamental ekonomi nasional masih terbilang kuat. Apalagi, pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur.

“Tantangannya memang kalau The Fed mau menaikkan tingkat suku bunga sedikit, meski kita tidak terlalu terpengaruh,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Y. Santoso Wibowo menyatakan para investor sudah mengantisipasi dampaknya, meskipun Fed Fund Rate (FFR) diindikasikan bakal terjadi empat kali dalam tahun ini.

“FFR itu kan diantisipasi dalam tahun ini bisa naik 4 kali atau triwulanan. Tetapi, investor itu biasanya sudah price in, artinya kalau Maret atau Juni naik, dia sudah ambil ancang-ancang sekarang,” jelasnya.

Santoso menilai pengaruh eksternal tersebut dapat diantisipasi dengan menjaga tingkat inflasi dalam negeri tetap rendah seperti saat ini. Di samping itu, jelasnya, suku bunga perbankan pun perlu dipertahankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper