Bisnis.com, JAKARTA – Rencana dinaikkannya suku bunga oleh Federal Reserve yang diindikasikan berlangsung empat kali pada tahun ini dinilai tidak akan terlalu memengaruhi strategi investasi pelaku industri keuangan non bank (IKNB).
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan rencana penaikan pertama pada akhir Maret 2018 dinilai telah diantisipasi oleh pasar.
“Selain itu, dana pensiun biasanya tidak serta merta akan mengubah pola investasinya, karena sudah memiliki arahan investasi oleh otoritas,” ungkapnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Bambang menilai memang terbuka kemungkinan bagi dana pensiun untuk memanfaatkan momentum tersebut, selama memiliki kelebihan aset investasi yang dapat diperdagangkan atau available for sale. Kenaikan suku bunga The Fed, jelasnya, memang dapat memengaruhi sejumlah instrumen, khususnya saham, obligasi korporasi dan surat berharga negara.
Namun, pengaruhnya dinilai akan sangat bergantung pada reaksi pasar.
“Yang akan berubah jelas yang fixed income. Yang bunga tetap biasanya akan berkurang, akan kembali ke equity,” papar Bambang.
ADPI optimistis penaikan suku bunga oleh bank sentral AS pada akhir bulan ini tidak akan terlalu berdampak karena rencana itu sudah diperkirakan sejak jauh-jauh hari. Apalagi, jika kenaikan tersebut dapat diantisipasi dengan tingkat inflasi yang stabil dan suku bunga dalam negeri yang dipertahankan.
