Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) akan melakukan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).
Hal tersebut merupakan keputusan yang disepakati oleh rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto menyatakan penambahan saham tersebut untuk memperkuat permodalan perseroan agar dapat naik ke kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III pada tahun 2018.
“Penambahan saham sebanyak-banyaknya 6 miliar lembar saham,” katanya.
Dia mengatakan, dengan menjadi bank BUKU III yang memiliki modal inti Rp5 triliun – Rp30 triliun, perseroan akan punya kesempatan dan keleluasaan untuk mengembangkan bisnis dan menyempurnakan layanannya kepada masyarakat.
“Sehingga BRI Agro dapat memberikan kontribusi yang optimal kepada para pemegang saham dan pihak yang terkait,” lanjutnya.
Baca Juga
Hal lain yang diputuskan dalam RUPST adalah persetujuan dan penerimaan laporan tahunan direksi perseroan, laporan penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) VIII serta obligasi.
Selama tahun 2017, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp140 miliar, naik 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya . Selain itu, dari sisi aset BRI Agro naik 43,48% menjadi sebesar Rp16,32%. Hal tersebut didukung oleh penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 34%.
Terkait laba tahun berjalan 2017, BRI Agro menyetujui pembagian dividen sebesar 40% dari laba bersih perseroan setelah diperhitungkan cadangan atau sebesar Rp53 miliar. "Sisa laba bersih sekitar 57% akan digunakan untuk memperkuat permodalan."
