Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Fakta Pentingnya Menyimpan Dana Darurat

Gaya hidup masyarakat urban yang senang belanja, dapat menyeret masyarakat hingga lupa menabung. Padahal, tabungan merupakan salah satu penyelamat.
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA -- Gaya hidup masyarakat urban yang senang belanja, dapat menyeret masyarakat hingga lupa menabung. Padahal, tabungan merupakan salah satu penyelamat.

Dikutip dari situs The Balance, Sabtu (5/5/2018), jika terjadi hal-hal di luar ekspektasi, maka tabungan darurat dapat melindungi aset jangka panjang Anda, seperti saham, obligasi, reksadana, atau properti.

Untuk alasan ini, maka penting memiliki dana darurat yang tetap dapat Anda gunakan untuk berinvestasi selama masa-masa sulit di pasar real estat atau pasar saham.

Namun, banyak orang yang bertanya, berapa sebaiknya uang yang disimpan sebagai dana darurat?

Dalam taraf minimum, Anda paling tidak harus memiliki dana darurat sebesar 3 bulan pengeluaran Anda. Artinya, jika Anda membutuhkan Rp3 juta per bulan untuk berbagai keperluan, maka Anda harus memiliki minimal Rp9 juta dalam akun tabungan.

Tetapi, jika Anda menanggung orang lain secara finansial, paling tidak Anda harus memiliki 6 bulan pengeluaran pada akun darurat. Bahkan, jika Anda bekerja di tempat yang risiko PHK-nya tinggi, tabungan darurat yang dimiliki setidaknya mesti dua kali lipat dibandingkan orang yang memiliki pekerjaan lebih aman dari Anda.

Sementara itu, dalam taraf yang paling baik, ketika Anda menjadi lebih baik dalam menabung, usahakan untuk mengumpulkan 12 bulan biaya hidup dalam rekening tabungan.

Jika Anda seseorang yang bergaji tinggi, milikilah dana darurat berupa uang tunai paling tidak sekitar US$100.000. Banyak orang berpendapatan tinggi terlalu sibuk memarkirkan dananya untuk instrumen investasi. Ingat, Anda tetap harus memiliki aset yang bersifat cair untuk keadaan darurat.

Di mana sebaiknya Anda menginvestasikan dana tunai darurat Anda?

Tentu saja di akun yang aman dan mudah diakses. Jangan investasikan uang tunai darurat Anda di saham. Selain itu, jangan pilih investasi yang mensyaratkan penalti penarikan atau konsekuensi pajak besar untuk menguangkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper