Bisnis.com, JAKARTA— Petinggi bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve akan menggelar rapatnya pada Juni 2018, dan pasar mulai memprediksi sejumlah kemungkinan terkait besaran suku bunga.
Sejumlah data ekonomi yang dirilis pemerintah AS diamati dan pasar menduga respons the Fed dalam pertemuan Juni mendatang.
“Pasar berurusan dengan kenaikan Fed," kata Blake Gwinn, ahli strategi NatWest Markets seperti dikutip Bloomberg, Kamis (17/5/2018).
Sementara itu, Presiden Bank sentral AS San Francisco John Williams meyakini bakal membaiknya perekonomian Amerika Serikat dan global yang bisa menyokong rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tiga hingga empat kali pada tahun ini.
Williams juga mengemukakan inflasi mendekati target, yaitu sebesar 2% setelah terjadi perlambatan pada tahun ini.
Data lainnya adalah jumlah pengangguran berada pada titik terendah sejak tahun 2000. Rangkaian data tersebut menopang Fed dalam memutuskan kenaikan suku bunga.
Sementara itu, kalangan investor mengharapkan the Fed menaikkan suku bunganya untuk kedua kalinya pada tahun ini pada Juni.
Terkait inflasi, Williams mengatakan dia tidak akan terlalu mengkhawatirkan jika tekanan harga melampaui target.
"Tapi tentu saja, kami melihat tingkat tekanan inflasi, tekanan upah, semua mulai membangun, itu akan memperdebatkan pengetatan kebijakan moneter yang agak lebih cepat," kata Williams seperti dikutip Bloomberg, Rabu (16/5/2018).
Namun, Williams meyakini besaran suku bunga tetap rendah dalam jangka panjang.
Prediksi Ekonom Peluang Kenaikan Fed Rate pada Rapat Fed Juni 2018
Jumlah Ekonom 82 orang
Prediksi Fed 1,75%-2,00%
Perjalanan Fed Rate
Desember 2015 0,50%
Desember 2016 0,75%
Maret 2017 1,00%
Juni 2017 1,25%
Desember 2017 1,50%
Maret 2018 1,75%
Sumber: Bloomberg, 2018
Agenda Rapat Federal Reserve 2018
12-13 Juni
31 Juli-1 Agustus
25-26 September
7-8 November
18-19 Desember
Sumber: Laman Fed, 2018