Bisnis.com, JAKARTA – Center of Reform on Economics (Core) memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan BI 7 Day Repo Rate menjadi 4,50% pada rapat dewan gubernur (RDG) 16-17 Mei 2018.
“(Diperkirakan) naik 25 Bps (dari 4,25% ke 4,50%,” kata Mohammad Faisal, Direktur Core Indonesia kepada Bisnis.com, Kamis (17/5/2018).
Dia meyakini kenaikan BI Rate akan cukup signifikan untuk menahan laju modal keluar, dan menahan pelemahan rupiah
“Kalau bagi spekulan, mereka membutuhkan insentif untuk kembali melakukan aksi jual dolar untuk ambil profit,” kata Faisal.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim meyakini jika BI mengerek suku bunga acuannya akan menguatkan rupiah.
“Kemungkinan rupiah bisa menguat ke 14.000-an, kalau bank sentral meningkatkan suku bunga,” kata Ibrahim kepada Bisnis.com, Kamis (17/5/2018).
Namun, penguatan tersebut diprediksi hanya berlangsung sementara, mengingat sejumlah data ekonomi akan AS dirilis.
Di samping itu, pasar juga mengamati yield obligasi AS yang mengalami peningkatan dan berimbas ke obligasi dalam negeri.
Ibrahim berharap sentimen positif yang bisa menguatkan rupiah atas dolar AS bisa bersambung dengan adanya kesepakatan perdagangan antara China dan AS. Mengingat pada 19 Mei akan ada puncak pertemuan dari petinggi dua negara tersebut.
“Rupiah akan mengalami peguatan, karena win-win solution AS dan China pada 19 Mei.Kita harapkan pada Senin ada kabar bagus untuk rupiah. Kemungkina mata uang yang menjadi lawan dolar kembali stabil,” kata Ibrahim.
Perubahan BI 7-Day Repo Rate
19 April 2018 4,25%
22 September 2017 4,25%
22 Agustus 2017 4,50%
20 Juli 2017 4,75%
22 September 2016 5,00%
19 Agustus 2016 5,25%
Sumber: Laman BI, 2018