Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) menyebutkan perseroan akan tetap melanjutkan rencana penghimpunan dana dari pasar modal lewat emisi surat utang sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama Bank Sumut Eddie Rizliyanto menuturkan meskipun tren yield surat utang mengalami kenaikan, pihaknya tetap pada rencana semula untuk menerbitkan obligasi baru awal semester II tahun ini.
“Sesuai rencana tetap jalan dan sudah ada standby buyer untuk obligasi sebesar Rp600 miliar pada tahap pertama,” katanya kepada Bisnis, Kamis (7/6/2018) malam.
Eddie menuturkan standby buyer dimaksud antara lain perusahaan dana pensiun dan asuransi serta beberapa perusahaan besar lainnya.
Adapun, emisi obligasi tahap I akan dilakukan Juli mendatang, sedangkan untuk tahap II dijadwalkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan untuk mendukung rencana ekspansi perseroan.
Sepanjang 2017, Bank Sumut membukukan kenaikan laba bersih 7,87% secara tahunan menjadi Rp630,47 miliar (unaudited). Jumlah aset perseroan juga naik ke level Rp28,96 triliun, tumbuh 10,68% secara year on year.
Kenaikan aset tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,33% menjadi Rp23,16 triliun dan total kredit yang naik 5,69% (yoy) menjadi Rp20,66 triliun.