Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit BPJS Kesehatan, Wapres Jusuf Kalla Ingatkan Pengawasan ke Rumah Sakit

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan, efisiensi yang dimaksud adalah dengan memberikan pelayanan yang tepat dan bukan menguranginya.
Warga antre mengurus kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/7/2018)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Warga antre mengurus kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/7/2018)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendorong Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan efisiensi untuk mengatasi defisit.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan, efisiensi yang dimaksud adalah dengan memberikan pelayanan yang tepat dan bukan menguranginya. Dalam hal ini, Jusuf Kalla atau JK pun meminta BPJS Kesehatan menjamin pengawasan dan kontrol terhadap rumah sakit.

“Artinya tepat itu, baik untuk konsumen tapi juga tidak menimbulkan ongkos yang berlebihan. Jadi harus dikontrol juga rumah sakit yang menyelenggarakan itu dan pengawasannya lebih baik lagi. Jangan ada orang yang tiap hari pergi fisioterapi, contohnya, atau pun bakti sosial kemudian masuk BPJS, kalau baksos ya baksos,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa (7/8/2018).

JK pun mengakui defisit terjadi karena selama empat tahun BPJS Kesehatan memberikan pelayanan, pemerintah selalu menjaga tarif agar terjangkau oleh masyarakat. Namun di sisi lain, masyarakat yang meminta klaim semakin banyak.

Kendati demikian, menurutnya pemerintah akan menalangi defisit yang terjadi agar BPJS Kesehatan tetap bisa berjalan dengan baik melalui APBN. Hal itu senada yang diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Senin (6/8/2018).

Menurut Sri Mulyani, jumlah defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan masih dalam proses audit dan penghitungan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga angka penambalan masih belum ditetapkan.

Terkait dengan hal tersebut JK menginginkan penambalan deficit BPJS Kesehatan melalui kucuran dana dari APBN dalam besaran yang sesuai.

“Dari APBN pasti. Walaupun pemerintah bersedia, tapi dalam jumlah yang sesuai. Oleh karena itu BPKP, BPK harus turun tangan mengaudit,” tegasnya.

Ditanyai rencana menaikan iuran BPJS Kesehatan, JK menjawab opsi tersebut mungkin saja ada, namun akan dilihat perkembangannya. Dia menyebut hal ini tidak akan dilakukan saat ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper