Bisnis.com, BALIKPAPAN -- PT Tabungan dan Asuransi Pensiun kembali menggelar Rapat Kerja Nasional dengan menitikberatkan pembahasan kesejahteraan peserta dan teknologi informasi.
"Tahun ini ada penekanan, yaitu peningkatan kesejahteraan peserta dan teknologi informasi. Wajib bagi Taspen untuk meningkatkan kesejahteraan peserta," ujar Iqbal Latanro, Direktur Utama PT Taspen, dalam pembukaan Rakernas Taspen di Balikpapan, Jumat (31/8).
Menurut Iqbal, agar dapat meningkatkan kinerjanya, insan Taspen perlu memiliki komitmen sehingga aparat sipil negara memeroleh manfaat pensiun yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dalam pidatonya pada pembukaan Rakernas PT Taspen 2018, Iqbal menuturkan bahwa tahun ini sudah ada kemajuan yang dialami seperti peningkatan modal dari pemerintah dan kenaikan aset yang melampaui target RKAP.
"Tahun ini Taspen bisa meningkatkan modal disetor pemerintah dan mendapat persetujuan dari Rp400 miliar menjadi Rp2 triliun, setelah sekian puluh tahun. Sebenarnya menaikkan ke Rp10 triliun masih bisa, tapi nanti secara bertahap" lanjut Iqbal.
Adapun, total aset Taspen pada Juni mencapai Rp230,77 triliun, naik 6,19% secara year-on-year (yoy), melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Pemerintah (RKAP) hingga 21,9%.
Sementara itu, hasil usaha PT Taspen dinilai Iqbal masih cukup rendah hanya mencapai Rp300 miliar, hanya 41% dari target, tertekan pelemahan indeks dan mata uang
"Saya melihat masih ada potensi pertumbuhan yang sangat bagus, karena ternyata penggerak utama Taspen adalah investasi. Mudah-mudahan indeks bisa membaik sehingga kami bisa mencapai target laba 2018 yang lebih baik, agar nilai tukar tidak jatuh terlalu jauh dan ada rebound dari investasi," papar Iqbal.
Dalam acara Rakernas itu, PT Taspen juga menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Pemerintah Kabupaten Berau untuk menyediakan jaminan keselamatan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian kepada pegawai kontrak non-PNS dan non-ASN.
Kesepakatan tersebut merupakan pertama kalinya dilakukan dengan pemerintah daerah dan diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk mensejahterakan tenaga kerjanya.
Untuk target ke depannya, PT Taspen akan terus mengembangkan sistem enrollment atau pendataan ulang peserta Taspen menggunakan metode biometrik dengan sidik jari, face and voice recognition.
"Strategi kami ke depan ingin mengembangkan digital brand dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah tingkat II, mobil Taspen keliling, dan kantor sementara," kata Iqbal.
Kemudian, untuk bagian human capital, Taspen akan mewajibkan pegawai Taspen untuk mengambil sertifikasi khusus, yang menjadi kompetensi jabatan yang harus diperoleh.
Selain itu, tahun ini Taspen akan melakukan penyesuaian visi dan misi perusahaan dengan memfokuskan pada digitalisasi agar sesuai dengan rencana operasional jangka panjang ke depan.
Adapun, Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) Rini Widyantini menilai kinerja Taspen tahun ini sudah sangat baik.
"PT Taspen sangat cepat dalam menyelesaikan layanan klaim," kata Rini.