Bisnis.com, JAKARTA - PT Pefindo Biro Kredit, salah satu pionir industri biro kredit di Indonesia, merombak susunan pengurusnya pada rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan.
RUPSLB tersebut diselenggarakan pada Selasa (25/9/2018). Rapat tersebut menyetujui perubahan susunan anggota direksi perseroan yang di antaranya mengangkat Hamdi Hassyarbaini sebagai Komisaris Utama dan Djoko Saptono sebagai Direktur.
Adapun, susuna direksi perseroan saat ini adalah:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama : Hamdi Hassyarbaini
- Komisaris : Endang Kussulanjari Tri Subari
Direksi:
- Direktur Utama : Yohanes Arts Abimanyu
- Direktur : Mohammad Mukhlis
- Direktur : Djoko Saptono
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu mengungkapkan perubahan tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen pemegang saham dalam mendukung ekspansi bisnis dan pertumbuhan berkesinambungan yang berbasis layanan data kredit secara digital.
“Manajemen baru diharapkan dapat lebih mendorong percepatan pertumbuhan bisnis ke depan sesuai perkembangan usaha yang semakin dinamis” ujarnya melalui keterangan resmi pada hari yang sama.
Yohanes menambahkan bahwa perkembangan dunia usaha yang cepat dan semakin kompleks pada era digital seperti saat ini menuntut perusahaan untuk terus berdapatasi dan melakukan berbagai inovasi dalam menyediakan layanan informasi perkreditan termasuk memperluas basis keanggotaan.
“Meskipun demikian kami tetap mengedepankan prinsip tata kelola yang baik dalam melakukan kegiatan usaha termasuk aspek keamanan informasi” jelasnya.
Saat ini, tidak kurang dari 150 lembaga keuangan telah menjadi anggota Pefindo Biro Kredit dalam memanfaatkan akses layanan informasi perkreditan yang disediakan dalam bentuk laporan kredit dan score kredit dalam rangka pengelolaan risiko kredit.
“Layanan kami dapat dimanfaatkan oleh lembaga keuangan dalam penerapan manajemen risiko kredit seperti menurunkan tingkat NPL, monitoring portfolio kredit serta peningkatan efisiensi biaya akuisisi,” ungkapnya.
Pefindo Biro Kredit, imbuhnya, juga berperan dalam mendukung perluasan akses pembiayaan inklusif kepada berbagai jenis usaha termasuk sektor UMKM yang tergolong unbankable guna mendukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis mereka ke depan.