Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz mengadakan pelatihan pemasaran keuangan kepada 700 petani, sebagai upaya dalam mendorong literasi masyarakat akan inklusi keuangan.
Allianz Indonesia, melalui Yayasan Allianz Peduli, dan EDU Foundation menggelar program pelatihan dan peningkatan bagi petani yang bertajuk Petani Allianz Digital Indonesia (PANDAI) mulai 5 – 6 Desember 2018 di Gedung Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Jombang - Jawa Timur.
Arini S. Bachtiar, Head of Corporate Events & CSR, Allianz Indonesia, mengatakan program ini terdiri dari pelatihan dan pendidikan seperti pemasaran digital dan literasi keuangan untuk meningkatkan penghidupan petani dan menciptakan generasi petani yang memiliki kompetensi tinggi.
"PANDAI merupakan bentuk komitmen Allianz Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia, sesuai dengan salah satu pilar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Allianz Indonesia yaitu pilar Pemberdayaan Ekonomi," kata Arini dalam rilis yang diterima Bisnis.
Arini menambahkan program PANDAI juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya para petani di Indonesia.
Program PANDAI memberikan rangkaian pelatihan untuk 700 petani penghasil kopi organik, gula kelapa organik, dan gula aren organik, yang merupakan binaan Kementerian Pertanian dalam program 1000 Desa Organik berbasis perkebunan, di Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Pelatihan ini meliputi pemasaran online untuk membantu para kelompok tani untuk bisa mandiri memanfaatkan teknologi internet untuk memasarkan produknya ke pasar internasional.
Arini menjelaskan beberapa pelatihan pemasaran yang diberikan yakni, kegiatan penulisan konten, dan pelatihan literasi keuangan dengan menggunakan metode simulasi yang mudah dipahami.
Selain pelatihan, sambungnya program PANDAI juga berkolaborasi dengan situs market place atau e-commerce yaitu Tanihood.com.
Kehadiran Tanihood diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani, karena dapat diakses oleh pembeli seluruh dunia; membantu petani dalam pengurusan logistik dari penjemputan hingga pengiriman produk; serta memiliki sistem penjualan yang transparan dan tercatat.
“Seluruh rangkaian pelatihan pada program ini diharapkan mampu membantu para petani dalam memasarkan hasil tani sampai ke pasar internasional secara optimal, sehingga dapat memaksimalkan potensi ekspor kekayaan alam Indonesia khususnya
di bidang pertanian,” jelas Arini.
Sebanyak 17 kelompok tani dari 12 kabupaten/kota di Jawa Timur ikut serta dalam acara peresmian pembukaan program ini, yang juga dihadiri oleh Bapak Budi Susetiyo - Deputi Direktur Perwakilan OJK Jawa Timur, Bapak Ardi Praptono, SP, M. Agr. - Kepala BBPPTP Surabaya, Bapak Wahyu Irianto, SP - Kepala Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, Bapak Drs. Dudi Gunadi, B.Sc, MSI - Direktur Perlindungan Perkebunan dan Bapak Heru Tri Widarto, S.Si, M.Sc – Kasubdit Data Kelembagaan Direktorat Perlindungan Perkebunan.
“Dukungan dan keterlibatan Allianz Indonesia terhadap program ini membuka kesempatan para petani untuk meningkatkan penjualan hasil tani hingga ke mancanegara serta mengaplikasikan konsep keuangan dasar dalam mengelola keuangan usaha dan rumah tangganya,” ujar Firly Savitri, Perwakilan EDU Foundation.