Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagaimana Menghitung Dana Darurat?

Dana darurat dalam sehuah keluarga memiliki peran penting, khususnya dalam keadaan genting .Banyak perencana keuangan independen di Indonesia yang setuju dana darurat adalah salah satutujuan keuangan yang harus disiapkan paling awal.
Perencanaan/Istimewa
Perencanaan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Dana darurat dalam sehuah keluarga memiliki peran penting, khususnya dalam keadaan genting. Banyak perencana keuangan independen di Indonesia yang setuju dana darurat adalah salah satutujuan keuangan yang harus disiapkan paling awal.

Lantas, bagaimana cara mempersiapkan dana darurat di masa sekarang untuk masa depan?

Perencana keuangan OneShildt M.Andoko menilai masyarakat sudah banyak yang sadar akanpentingnya dana darurat, namun untuk membangun dana darurat tersebut masih belum maksimal.

"Ini terkait dengan pengetahuan dan kebiasaan, kebiasaan terkadang bisa mengalahkanpengetahuan, misalnya contoh kecil rokok sudah tahu berbahaya namun masih dilakukan, sama dengan dana darurat," kata Andoko.

Besaran dana darurat yang harus dipersiapkan, lanjutnya, paling ideal individu sebaiknya memiliki dana darurat sebesar 3 kali hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Besaran tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu, misalnya apakah masih single atau sudah berkeluarga.

Misalnya ketika belum menikah besaran dana darurat cukup ideal sebasar 3 kali pengeluaran bulanan, sudah menikah belum punya anak sebesar 6 kali pengeluaran bulanan, dan susah menikah dan punya anak sebesar 12 kali biaya pengeluaran bulanan.

Selanjutnya, dia menegaskan kegunaaan dana darurat berbeda sengan dana yang dipakai sehari-hari. Dana darurat sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terjepit atau benar-benar darurat.

Selain itu, dia mengatakan dana tersebut harus dipisahkan dari rekening harian, investasi,ataupun tabungan jangka pendek yang dimaksudkan untuk memenuhi tujuan keuangan jangka pendek.

Tak hanya itu, dana darurat harus mudah diambil kapan saja dan di mana saja. Artinya dana tersebut harus likuid dan dapat dicairkan pada saat dibutuhkan, atau ditempatkan dalam instrumen yang memiliki risiko yang sangat kecil.

"Kalau secara teori, paling ideal sebaiknya [ditempatkan] di tabungan. Kalau di deposito kan harus dicairkan saat jatuh tempo. Bisa juga ditempatkan di logam mulia yang gampang dicairkan,"jelasnya.

Selain itu, dia mengatakan sebenarnya dana darurat dapat ter-cover melalui kartu kredit apabila pencairan dana darurat lebih lama. Apabila hal tersebut terjadi, yang paling penting Anda harus mengembalikan uang tersebut sebelum jatuh tempo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper