Bisnis.com, JAKARTA -- PT Suzuki Finance Indonesia (Suzuki Finance) menurunkan target pembiayaan pada tahun ini untuk menjaga non performing financing (NPF) yang sempat menanjak tahun lalu.
Direktur PT Suzuki Finance Indonesia (Suzuki Finance) Hendry Y Setiabudi menargetkan pembiayaan pada tahun ini mencapai Rp2,7 triliun, turun 20,58% dari realisasi pada 2018 yang mencapai Rp3,4 triliun. Capaian 2018 tercatat tumbuh hampir 50% dibanding 2017.
Penurunan target sengaja dilakukan oleh perusahaan lantaran NPF sempat naik hingga 2,18% dari biasanya sekitar 0% -- 1%.
“Pada 2018 kami genjot di pembiayaan baru dan banyak ekspansi wilayah. Cuma masalahnya NPF naik hampir mendekati rata-rata industri. Maka ini tidak bagus,” katanya dikutip Bisnis.com, Kamis (17/1/2019).
Untuk itu, Hendry bakal lebih selektif untuk melakukan akuisisi pembiayaan baru dan memperkuat instrumen untuk validasi.
Pada tahun ini, target pembiayaan mobil dapat mencapai Rp1,7 triliun atau 24.000 unit dan sisanya merupakan kredit motor senilai Rp1 triliun sebanyak 70.000 -- 72.000 unit.
Kendati hendak mengerem pembiayaan, bukan berarti Suzuki Finance bakal mengurangi ekspansinya. Bahkan, Hendry bakal menambah sekitar 10 -- 15 cabang baru.
Nantinya dari 200 cabang yang dimiliki akan dilakukan penggabungan antara cabang yang melayani kredit mobil dengan motor sehingga lebih efisien.
Tak hanya ekspansi pasar, Suzuki Finance juga tengah mengembangkan produk pembiayaan outboard engine atau mesin kapal.
Adapun untuk pembiayaan non ritel, Suzuki Finance juga bakal segera menyediakan pembiayaan modal kerja bagi dealer dan rekanannya yang hendak memasarkan outboard engine. Hingga saat ini pembiayaan outboard engine masih mini yakni Rp2 miliar.
“Kekuatan kami adalah captive market. Sehingga kami mau mengoptimalkan posisi ini,” tuturnya.
Suzuki Finance merupakan perusahaan hasil kerja sama antara Itochu Corporation dan Suzuki Motor Corporation Japan. Pendanaan Suzuki Finance sebanyak 80% masih berasal dari offshore loan seperti bank di Jepang. Porsi terbesar masih berasal dari ekuitas dari Suzuki Motor Corporation senilai Rp1,3 triliun.