Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penjelasan BNI Soal Acara Tanam Padi di Garut yang Dihadiri Jokowi

Sempat beredar surat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang menyebutkan keterlibatan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam aksi tanam padi yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokow Widodo atau Jokowi mampir di Stasiun Rancaekek Jawa Barat, Jumat (18/1), menyapa warga setempat. JIBI/BISNIS/Yodie Hardiyan
Presiden Jokow Widodo atau Jokowi mampir di Stasiun Rancaekek Jawa Barat, Jumat (18/1), menyapa warga setempat. JIBI/BISNIS/Yodie Hardiyan

Bisnis.com, JAKARTA — Di media sosial sempat beredar surat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang menyebutkan keterlibatan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam aksi tanam padi yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Perusahaan pelat merah pun dinilai sering dijadikan alat untuk kampanye pencitraan.

Namun, pihak BNI pun mengklaim bahwa program itu adlaah kelanjutan dari Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 - Maret 2019 atau GMMT OKMAR 2018/2019 untuk memastikan budidaya petani dapat dioptimalkan sejak awal masa tanam. Kali ini, gerakan itu dilaksanakan di kota ketujuh yakni Garut, Jawa Barat. 

Sebelumnya, perseroan juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah telah memulai Gerakan tersebut di Aceh Besar, Deli Serdang, Barito Kuala, Jember, Malang, dan Banyumas. 

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni mengatakan, seluruh kota tersebut dipilih karena telah memasuki masa tanam. Menurutnya, dengan gerakan terpadu ini diharapkan dapat memastikan agar para petani mampu melakukan proses tanam sesuai jadwal tanamnya.

"GMMT OKMAR 2018/2019 merupakan sinergi antara BNI dengan Kementerian Pertanian. Di setiap lokasi GMMT aktivitas yang dilakukan meliputi pelaksanaan Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Irigasi kurang lebih 5 km, Penyaluran KUR, dan Kartu Tani serta kegiatan tanam massal," katanya dalam siaran pers, Minggu (20/1/2019).

Gerakan di Garut merupakan bagian dari kegiatan serupa yang rencananya secara simultan dilakukan di 56 titik sentra komoditas pertanian unggulan di seluruh Indonesia.

Selain itu, GMMT OKMAR 2018/2019 juga menjadi bagian dari rangkaian aktivitas dalam Program Kewirausahaan Pertanian. Sejak awal proses tanam petani diupayakan dapat terpenuhi kebutuhan budidaya secara tepat waktu, sehingga petani dapat berproduksi dengan baik. Dalam periode pelaksanaan budidaya tersebut petani akan dibimbing oleh penyuluh pertanian. 

Sampai Desember 2018, kegiatan Kewirausahaan Pertanian Aktivitas yang sudah dilakukan meliputi penyediaan Saprotan, penyerapan gabah kering panen petani sebanyak 8.099 ton, penjualan beras 1.169 ton, hingga penyediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat. 

Dalam rangka Program Kewirausahaan Pertanian ini juga dilakukan Pemberian fasilitas KUR kepada petani yang berada dalam area kewirausahaan pertanian sebesar Rp207 miliar kepada 9.536 petani.

Untuk mempermudah aplikasi KUR dan monitoring produksi pertanian telah disediakan fasilitas digital melalui aplikasi Logistik Tani atau Logtan.

"Peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan selama menjalankan budidaya pra tanam, selama tanam dan pasca tanam," ujarnya.

Baiquni menambahkan, pada pelaksanaan GMTT di Garut hadir sekitar 1.500 petani yang berasal dari enam kecamatan sekitar. Dari jumlah tersebut terdapat 250 orang di antaranya penerima KUR Tani dengan fasilitas sebesar Rp1,25 miliar. Terdapat juga 500 petani yang diajak dalam kegiatan Padat Karya Tunai (PKT) membersihkan saluran irigasi menjelang musim tanam ini. Pada acara bersamaan, BNI juga memberikan bantuan CSR berupa lima unit hand traktor dan kegiatan PKT. PKT dilakukan antara lain untuk menyediakan berbagai prasarana pendukung kawasan pertanian yang diikutsertakan dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 ini.  Sementara itu, hingga 31 Desember 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp15,99 triliun dan menyentuh 147.691 penerima KUR di seluruh Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper