Bisnis.com JAKARTA -- PT Suzuki Finance Indonesia tidak bermasalah dengan pengetatan sumber dana perbankan karena masih mengandalkan pendanaan off shore.
Direktur Suzuki Finance Hendry Y Setiabudi mengatakan sebanyak 80% pendanaan berasal dari luar negeri.
Saat ini, pendanaan terbesar masih disokong dari Suzuki Motor Corporation.
Tahun ini, Suzuki Finance memproyeksikan kebutuhan pendanaan senilai Rp5,5 triliun, naik 19,56% dibanding 2018 secara tahunan.
“Banyaknya pendanaan dari Jepang. Yang lain ada dari Standard Chartered, Bangkok Bank, dan ANZ. Ada 10 bank yang menjadi support partner kami,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (31/1).
Dengan demikian, masalah pengetatan suntikan dana tidak dialami oleh Suzuki Finance karena tidak tergantung dengan perbankan lokal.