Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Genjot Kredit Infrastruktur

PT Bank Central Asia Tbk. mengandalkan penyaluran kredit ke segmen nasabah korporasi untuk mendorong kinerja pertumbuhan kredit pada tahun ini.
Karyawan Bank Central Asia melayani nasabah, di Jakarta, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan Bank Central Asia melayani nasabah, di Jakarta, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. mengandalkan penyaluran kredit ke segmen nasabah korporasi untuk mendorong kinerja pertumbuhan kredit pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk. Jan Hendra menyatakan bahwa perseroan akan fokus pada sektor infrastruktur.

“Tahun 2019 kredit secara total akan tumbuh 9%—10% sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang masih moderat. Tentunya infrastruktur akan membantu pertumbuhan kredit karena nilainya besar,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.

Sepanjang tahun lalu, emiten perbankan berkode BBCA tersebut cukup aktif dalam penyaluran kredit korporasi melalui skema kredit patungan atau sindikasi. Sebagian besar kredit tersebut tersalurkan kepada sektor infrastruktur yang merupakan bagian dari percepatan program pembangunan pemerintah.

Dia menjelaskan, pada tahun lalu perseroan menyelesaikan kredit sindikasi sebesar Rp80 triliun. Adapun, partisipasi BCA pada kredit sindikasi pada 2018 mencapai Rp20 triliun. Dia menyatakan, nominal tersebut meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya.

Memasuki 2019, perseroan terus menggeber penyaluran kredit sindikasi kepada sektor infrastruktur. Sampai dengan Januari, bank milik Grup Djarum tersebut telah menandantangani perjanjian penyaluran kredit sindikasi sekitar Rp12 triliun.

Dari nominal tersebut, partisipasi BCA mencapai lebih dari Rp4 triliun. Penyaluran kredit tersebut diberikan untuk proyek pembangunan pembangkit listrik. Perseroan juga menyalurkan sebagian kredit kepada PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi.

Per akhir Desember 2018, penyaluran kredit BCA mencapai Rp537,91 triliun, tumbuh 15,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun, penghimpunan DPK tercatat tumbuh 8,42% menjadi Rp630,09 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper