Bisnis.com, JAKARTA - Laporan Bank Indonesia (BI) menyampaikan pertumbuhan penyaluran kredit korporasi lebih tinggi dibandingkan dengan kredit kepada debitur perorangan.
Dalam Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) Februari 2024, BI melaporkan kredit yang disalurkan perbankan pada bulan kedua tahun ini senilai Rp7.047,1 triliun atau naik 11,0% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan tersebut sedikit melambat dibandingkan dengan Januari 2024 yang tumbuh sebesar 11,5%.
"Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi [13,3% yoy] dan debitur perorangan [8,6% yoy]," tulis BI, dikutip Jumat (22/3/2024).
Secara nilai, kredit korporasi mencapai Rp3.647,3 triliun, naik dari Januari 2024 yang senilai Rp3.603,1 triliun. Pertumbuhan kredit korporasi pada Februari 2024 tidak berubah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara kredit perorangan tercatat Rp3.345,8 triliun, naik dari Rp3.353,2 triliun dengan pelambatan dari 9,8% yoy pada Januari 2024 menjadi 8,6% yoy.
Dari jenis penggunaan, kredit modal kerja dan kredit investasi kompak tumbuh di kisaran 11%, yaitu 11,9% yoy dan 11,3% yoy.
Baca Juga
Kredit modal kerja pada Februari 2024 melambat ketimbang Januari 2024 yang sebesar 12,1% yoy. Pertumbuhan kredit modal kerja didorong dari sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan, serta sektor pertambangan dan penggalian.
Untuk kredit investasi, terutama bersumber dari perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pertambangan dan penggalian.
Di sisi lain, kredit konsumsi tumbuh 9,3% yoy, yang didorong oleh KPR, KKB, dan kredit multiguna. Penyaluran kredit properti dilaporkan tumbuh 7,9% yoy, melambat dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 8,3% yoy.
Adapun, kredit konstruksi terkontraksi sebesar 0,1% yoy, setelah tumbuh positif 0,1% pada bulan sebelumnya. Dari sisi penyaluran kredit UMKM, terpantau tumbuh 9,4% yoy, lebih tinggi ketimbang Januari 2024 yang sebesar 7,9% yoy.