Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan tengah mengkaji rencana penambahan modal anak usaha untuk memperkuat ekspansi bisnis, setelah memutuskan untuk tidak melakukan suntikan modal kepada anak-anak usahanya pada tahun lalu .
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan bahwa penambahan modal akan dikaji sesuai dengan kebutuhan bisnis masing-masing anak usaha, serta memperhitungkan arah ekspansi bisnis pada masa mendatang.
“Kebutuhan tersebut untuk tahun 2019 masih tengah dikaji, namun BCA memiliki komitmen dalam mendukung permodalan entitas anak sejalan dengan perkembangan bisnisnya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/2/2019).
Dia menjelaskan, secara berkala perseroan selau memantau risiko terintergrasi dan memastikan posisi keuangan yang solid untuk memenuhi setiap kebutuan permodalan entitas anak.
Dari segi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR), lanjutnya, BCA memiliki permodalan yang cukup tebal. Hal itu, lanjutnya, menjadi penanda perseroan memiliki kapasitas untuk mengembangkan ekspansi usaha perseroan.
“BCA memiliki CAR sebesar 23,2% per September 2018, di atas persyaratan minimum sesuai profil risiko yang ditetapkan oleh regulator. Sehingga sangat memadai untuk mendukung rencana ekspansi usaha bank yang diimbangi dengan kemampuan dalam mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi,” katanya.
Selain mengkaji penambahan modal anak usaha, perseroan juga berencana memperkuat anak usaha melalui penggabungan usaha anak perusahaan dengan perusahaan lain yang akan diakuisisi.
Direktur BCA Santoso menjelaskan, perseroan berencana mengakuisisi dua bank kecil pada tahun ini. Untuk calon pertama, emiten perbankan berkode BBCA tersebut sudah memiliki rencana khusus untuk melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank BCA Syariah.
“Kelihatan arahnya ini akan di-merge, bukan ke induk tapi ke BCA syariah. Sementara itu, [akuisisi bank] yang kedua ini yang sedang kami pikirkan, ini akan menjadi seperti apa? Terus terang belum, masih dalam diskusi dan lain-lain,” jelasnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja belum lama ini memastikan perseroan akan mengakuisisi bank umum kegiatan usaha (BUKU) I yang berstatus perusahaan tertutup. Dia menyatakan, tersebut diambil perseroan untuk tidak mengguncang pasar.