Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Penetrasi Rendah, Potensi Pasar Asuransi Masih Sangat Besar

Bisnis.com, JAKARTA – Masih rendahnya tingkat penetrasi industri asuransi di Indonesia dinilai perlu lebih dilihat secara positif, yakni sebagi potensi bagi pengembangan bisnis jasa keuangan tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA – Masih rendahnya tingkat penetrasi industri asuransi di Indonesia dinilai perlu lebih dilihat secara positif, yakni sebagi potensi bagi pengembangan bisnis jasa keuangan tersebut.

Direktur Pengawas Asuransi Otoritas Jasa Keuangan Ahmad Nasrullah mengakui tingkat penetrasi asuransi yang belum bisa melebihi angka 5% ini memang menjadi problem menahun. Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara tetangga dalam hal itu.

Tingkat penetrasi asuransi di Singapura, jelasnya, telah mencapai kisaran 6% -7%. Kendati begitu, dia menilai hal itu perlu disikapi dari perspektif yang lebih optimistis.

“Bisnis asuransi sebenarnya tumbuh, tetapi GDP juga selalu naik. Mesti dilihat dari sisi optimisnya, berarti potensinya masih cukup besar,” ungkapnya di sela-sela Seminar Prospek Bisnis IKNB 2019, Peluang dan Tantangan di Tahun Politik, Selasa (12/3/2019).

Perspektif itu, kata Ahmad, nampak dari tingginya minat pemodal, khususnya pihak asing, untuk mengajukan izin pembentukan perusahaan baru. Padahal, jelasnya, saat ini sudah ada 139 asuransi, baik di bidang asuransi jiwa maupun asuransi kerugian.

Menurutnya, tingginya minat dari pemodal asing itu menjadi sinyal positif bagi industri. Pasalnya, sebelum mengajukan proposal, para investor itu sudah melakukan kajian mendasar terkait prospek pasar asuransi Indonesia.

“Itu membuktikan industri ini masih potensial dari sisi bisnis. Artinya, kalau dari persepsi positif, rendahnya penetrasi, masih besarnya potensi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper