Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tahan Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah Bisa Terbantu

Keputusan bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya dinilai dapat berdampak positif bagi rupiah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan paparan dalam Rapat Koordinasi Kelapa Sawit dan Keanekaragaman Hayati di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan paparan dalam Rapat Koordinasi Kelapa Sawit dan Keanekaragaman Hayati di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai keputusan bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya dapat berdampak positif bagi nilai tukar rupiah.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan dengan ditahannya Fed Fund Rate (FFR) pada tahun ini, berarti ada indikasi bakal berkurangnya tekanan global dalam setahun ke depan. Keputusan Federal Reserve tersebut juga dipandang sudah tepat jika melihat perkembangan kondisi perekonomian Negeri Paman Sam yang saat ini kondisinya sedang tidak bagus.

"[The Fed tahan suku bunga?] Ya pasti iyalah, orang ekonominya mereka juga enggak bagus," ujar Darmin di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kamis (21/3/2019).

Pihaknya pun berharap keputusan tersebut dapat berdampak pada nilai tukar rupiah yang semakin positif, seiring berkurangnya tekanan global.
 
"Ya paling tidak, tidak ada tekanan gejolak. Buat kita itu, kalau tidak ada tekanan gejolak global, itu sudah positif, bagus," lanjutnya. 
 
Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan tingkat suku bunga acuan The Fed dapat ditahan untuk sementara waktu mengingat saat ini risiko global yang dapat membebani ekonomi AS dan proyeksi inflasi dapat diredam. Atas keputusan The Fed yang diumumkan Rabu (20/3) itu, ada indikasi bahwa tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga acuan AS pada tahun ini. 
 
Dengan tidak adanya kenaikan, maka suku bunga The Fed akan tetap berada di kisaran 2,25%-2,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper