Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Life Insurance Merugi Rp10,8 Miliar pada 2018

Bisnis.com, JAKARTA – PT China Life Insurance Indonesia membukukan kerugian komprehensif Rp10,8 miliar pada 2018, merosot 1.372% dari capaian 2017 dengan laba komprehensif senilai Rp850 juta.

Bisnis.com, JAKARTA – PT China Life Insurance Indonesia membukukan kerugian komprehensif Rp10,8 miliar pada 2018, merosot 1.372% dari capaian 2017 dengan laba komprehensif senilai Rp850 juta.

Berdasarkan laporan keuangan China Life per 31 Desember 2018, korporasi membukukan pendapatan Rp14,7 miliar atau meningkat 87,2% dibandingkan dengan 2017 senilai Rp7,8 miliar.

Adapun, jumlah beban dari China Life pada 2018 tercatat meningkat 332,2% menjadi Rp23,5 miliar. Pada tahun sebelumnya, korporasi membukukan jumlah beban senilai Rp5,4 miliar.

Korporasi membukukan aset senilai Rp382,4 miliar pada 2018, meningkat 256,9% dibandingkan dengan 2017 senilai Rp107,1%. Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh kenaikan aset investasi dan aset bukan investasi.

Nilai investasi China Life pada 2018 tercatat senilai Rp363,64 miliar atau meningkat 246,6% dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp104,9 miliar. Korporasi membukukan pertumbuhan pada kedua instrumen investasinya yakni deposito berjangka dan surat berharga yang diterbitkan oleh negara.

Deposito berjangka pada 2018 membukukan nilai Rp249,8 miliar atau tumbuh 244,6% dibandingkan dengan 2017 senilai Rp72,5 miliar. Adapun, instrumen surat berharga pada 2018 mencapai nilai Rp113,7 miliar atau tumbuh 251,1% dibandingkan dengan 2017 senilai Rp32,3 miliar.

Hasil investasi dari korporasi pada 2018 tercatat tumbuh 75,9% dengan nilai Rp13,8 miliar. Pada tahun sebelumnya, hasil investasi tercatat senilai Rp7,8 miliar.

China Life merupakan perusahaan asuransi yang berdiri pada Juni 2018 dan beroperasi pada Agustus 2018. Korporasi mengakuisisi PT Asuransi Jiwa Sinansari Indonesia yang berdiri sejak 2013.

China Life merupakan anak usaha dari China Life Insurance (Overseas) Company Limited, perusahaan asuransi milik pemerintah China. Sebelumnya, korporasi telah beroperasi di Hongkong, Macau, dan di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper