Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK Tekankan Pentingnya Bank Mengadaptasi Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi akan makin memudahkan transaksi yang dilakukan nasabah.
Nasabah melakukan transaksi top-up saldo e-money melalui mesin khusus e-money di salah satu cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Nasabah melakukan transaksi top-up saldo e-money melalui mesin khusus e-money di salah satu cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa saat ini, perkembangan teknologi sangat menentukan, termasuk dalam industri perbankan dan finansial.

Di industri perbankan misalnya, bank harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, di mana semua transaksi tidak lagi berjalan berbelit-belit.

“Teknologi sudah mengatur hidup kita. Sekarang, orang bisnis tidak lagi hanya bicara keuntungan tapi bicara nilai. Perubahan ini mengubah segalanya, termasuk perbankan," ujar Wapres JK dalam acara gathering sekitar 500 High Net Worth Individuals (HNWI) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang bertemakan Beyond Wealth 2019, di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Dia juga menyampaikan perlunya kerja sama lebih intensif untuk mendorong investasi karena pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi pemerintah dan swasta. Sehingga, perlu terus dilakukan peningkatan harmonisasi.

"Pertumbuhan ekonomi ditopang 82 persen dari investasi swasta. Kita berharap bank dapat menyesuaikan agar bisa memberikan dukungan kepada dunia usaha," tambah JK. 

Di sisi lain, Bank Mandiri tengah mengembangkan platform digital wealth management atau pengelolaan dana nasabah kaya, yang akan diperkenalkan pada 2020. Platform itu akan memungkinkan nasabah HNWI melakukan investasi langsung, seperti membeli reksa dana ataupun obligasi. 

Saat ini, Bank Mandiri memiliki lebih dari 55.000 nasabah HNWI dengan nilai total dana kelolaan mencapai Rp205,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 6,75 persen dibandingkan akhir Juni 2018.

Perseroan menargetkan dana kelolaan nasabah kaya bisa meningkat hingga Rp210 triliun-Rp215 triliun pada 2019. Sementara itu,  jumlah nasabah wealth management baru yang dibidik pada tahun ini adalah sebanyak 2.000 nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper