Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Kalbar Naik 3,3 Persen

Berdasarkan laporan publikasi Bank Kalbar di harian Bisnis Indonesia (13/8), perolehan laba ini ditopang oleh pendapat bunga dan yang tumbuh cukup stabil, yakni 9,78 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,01 triliun.
Karyawan Bank Kalbar/Laporan Tahunan Bank Kalbar
Karyawan Bank Kalbar/Laporan Tahunan Bank Kalbar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) mencetak laba Rp190,65 miliar, atau naik 3,30 persen dari Rp184,55 miliar pada semester pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan publikasi Bank Kalbar di harian Bisnis Indonesia (13/8), perolehan laba ini ditopang oleh pendapat bunga dan yang tumbuh cukup stabil, yakni 9,78 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,01 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan beban bunga dan operasional selain bunga juga tumbuh meski tidak terlalu besar dan masih mampu mendorong pertumbuhan laba bersih.

Adapun, penyaluran kredit pada paruh pertama tahun ini tercatat  Rp10,46 triliun atau turun 0,56 persen (yoy), sedangkan dana pihak ketiga tercatat Rp15,13 triliun atau tumbuh 1,54 persen (yoy).

Kualitas kredit juga tergolong baik karena rasio non performing loan (NPL) gross berada pada posisi 1,44 persen. Meskipun, posisi ini naik dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya 0,91 persen.

Direktur Utama Bank Kalbar Samsir Ismail sebelumnya menuturkan akan lebih fokus pada perbaikan kinerja di semester kedua tahun ini. Perseroan berharap dapat menggenjot fungsi intermediasi serta mencetak laba lebih tinggi.

Samsir berasumsi para pelaku usaha mulai menarik kredit modal kerja dan investasi pada paruh terakhir tahun ini.

“Kalau pengusaha biasanya menambah modal kerja saat Lebaran, misalnya menambah stok barang, jadi setelah Lebaran biasanya ada kenaikan [kredit],” katanya.

Di sisi lain, Samsir menyampaikan perseroan juga akan mendapat tambahan permodalan dari pemegang saham, baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota.

“Waktu RUPS 2018 pemerintah kabupaten dan kota menyatakan akan menambah modal, tahun ini di atas Rp100 miliar,” ujarnya.

Selain itu, perseroan juga berencana melakukan aksi korporasi berupa penawaran saham perdana di bursa efek. Akan tetapi realisasi initial public offering tersebut belum dilakukan dalam waktu dekat.

“Ke depan insyallah ada [rencana aksi korporasi] mungkin IPO, tapi ini keputusannya tergantung pemegang saham, kami hanya minta pemegang saham untuk tambah setoran modal,” katanya.

Dia mengatakan usulan untuk IPO tersebut belum dicantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2019. “Itu untuk jangka menengah panjang, proyeksinya di atas tahun 2020,” lanjutnya.

Samsir bilang rencana IPO sudah pernah disampaikan kepada pemegang saham yakni pemerintah daerah Kalbar, akan tetapi pemegang saham masih berkomitmen untuk menambah permodalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper