Bisnis.com, PALEMBANG — Kalangan perbankan di Sumatra bagian selatan menilai pengoperasian jalan tol bakal meningkatkan penetrasi transaksi nontunai di wilayah tersebut. Saat ini transaksi nontunai belum populer karena ekosistem belum sepenuhnya mendukung.
Head of Performance and Channel Management Group Bank BNI Wilayah Palembang Yudi Indra mengatakan bahwa saat ini penggunaan kartu uang elektronik baru diterapkan secara konsisten di sektor transportasi. Hal ini tak lepas dari kebijakan kewajiban transaksi nontunai di jalan bebas hambatan, angkutan penyeberangan, dan angkutan perkeretaapian dalam kota LRT Palembang.
"Di sini memang belum begitu gencar, masih terbatas karena tol juga belum jadi seluruhnya. Ini jadi tantangan bagi kami agar masyarakat bisa beralih," jelasnya kepada Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 di Palembang, Jumat (13/9/2019).
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 menggunakan TapCash BNI ketika bertransaksi saat memasuki gerbang tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar./Bisnis-Nurul Hdayat
Saat ini baru dua jalan tol yang sudah beroperasi di Sumbagsel, yaitu ruas Bakauheni—Terbanggi Besar (140,90 kilometer) dan Palembang—Indralaya (22 kilometer).
Baca Juga
Sebelum tutup tahun 2019, dua ruas jalan tol bakal menyusul beroperasi, yaitu ruas Terbanggi Besar—Pematang Panggang—Kayu Agung (185 kilometer) dan Kayu Agung—Palembang—Betung Seksi I (33,50 kilometer).
Yudo menuturkan bahwa jalan tol mempunyai peran penting dalam mendorong peningkatan penetrasi transaksi nontunai. Pasalnya, sejak 2017, transaksi di jalan bebas hambatan diwajibkan menggunakan nontunai.
Dia menggambarkan pada masa angkutan Lebaran 2019 lalu, penggunaan kartu uang elektronik TapCash yang diterbitkan BNI mencapai 30.000 kartu. Jumlah tersebut dinilai cukup signifikan untuk wilayah Sumbagsel.
Selain jalan tol, Yudi menyebutkan bahwa transaksi angkutan penyeberangan juga berkontribusi besar dalam peningkatan transaksi TapCash. Sejauh ini, transaksi TapCash paling besar berasal dari transaksi angkutan penyeberangan.
Kendati demikian, Yudi menyebutkan bahwa masih ada kendala dalam transaksi TapCash di pelabuhan penyeberangan. "Truk besar, sekali nyebrang Rp2 juta, sedangkan plafon [kartu uang elektronik] kan Rp2 juta," kata Yudi.