Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

USS CIMB Niaga Targetkan DPK Rp34,5 Triliun

Unit Usaha Syariah PT CIMB Niaga Tbk. mematok pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK hingga Desember 2019 tumbuh 45,5% menjadi Rp34,5 triliun dari posisi Desember 2018 Rp23,7 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA — Unit Usaha Syariah PT CIMB Niaga Tbk. mematok pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK hingga Desember 2019 tumbuh 45,5% menjadi Rp34,5 triliun dari posisi Desember 2018 Rp23,7 triliun.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan angka itu diharapkan bisa sama dengan target pembiayaan yakni Rp34,5 triliun. Perseroan pun terus berupaya meningkatkan portfolio dana murah.

Meski demikian, Pandji mengemukakan perseroan juga akan mencari sumber-sumber dana lain terutama yang sifatnya jangka panjang.

"Namun, jika memang biayanya mahal maka perseroan akan lebih mengandalkan kepada sumber dana internal saja. Sebagai UUS, maka sumber dana kami bisa juga diperoleh dari pendanaan internal," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Pandji menyampaikan pada semester II/2019 ini, perseroan melakukan penerbitan sukuk mudharabah melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) I Bank CIMB Niaga tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp2 triliun.

Imbal hasil yang ditawarkan juga cukup kompetitif yang dapat membantu perseroan menghimpun dana konvensional jauh lebih baik dibandingkan dengan surat utang korporasi, atau bahkan sukuk yang pemerintah terbitkan.

"Sebagian besar dana jangka panjang, jadi bagus untuk portfolio financing kami yang rata-rata jangka panjang dan sekaligus untuk memperbaiki struktur portfolio pendanaan. Tentunya juga menambah likuiditas untuk bank," tutur Pandji.

Sementara itu, UUS CIMB Niaga juga tercatat berhasil menghimpun DPK Rp27,1 triliun sepanjang Semester I/2019. Angka ini tumbuh 37,6% dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Adapun pada periode itu laba UUS CIMB Niaga naik 64% yoy menjadi Rp536,38 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp327,01 miliar.

Pertumbuhan laba CIMB Niaga Syariah disebut banyak dikontribusikan penyaluran pembiayaan yang meningkat, dan pendapatan dari bagi hasil.

Pandji menjelaskan, pada Semester I/2019 pembiayaan CIMB Niaga Syariah tumbuh 31,6% yoy menjadi Rp27,96 triliun. Pertumbuhan ditopang segmen Business Banking Rp16,33 triliun dan Consumer Banking Rp11,63 triliun. Kemudian, kontributor utama pendanaan juga ditopang pembiayaan Korporasi dan KPR Syariah.

Penyaluran pembiayaan yang tinggi diimbangi kemampuan CIMB Niaga Syariah menjaga kualitas pembiayaan. Terbukti, hingga 30 Juni 2019 persentase non performing financing (NPF) kotor dan bersih ada pada level 1,22% dan 0,52%.

Dengan realisasi kinerja tersebut, pada paruh pertama 2019 CIMB Niaga Syariah berhasil menambah aset menjadi Rp38,22 triliun atau naik 56,9% yoy. Raihan ini berkontribusi 14,06% terhadap total aset induk usaha dan menempatkan CIMB Niaga Syariah sebagai bank syariah dengan aset terbesar keempat di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper