Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Sebut Perilaku Hidup Sehat Bantu Kurangi Defisit BPJS Kesehatan

Perilaku hidup sehat disebut membantu mengurangi beban BPJS Kesehatan.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek ketika meninggalkan gedung KPK di Jakarta, Rabu (21/8/2019)./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wiaya
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek ketika meninggalkan gedung KPK di Jakarta, Rabu (21/8/2019)./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wiaya

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan defisit yang dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa ditekan jika masyarakat menerapkan perilaku serta lingkungan yang sehat.

"BPJS Kesehatan itu mengalami defisit karena banyak orang tidak sehat. Coba perilakunya dan lingkungannya sehat, maka tidak akan sakit," ujarnya usai menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah yang berhasil menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Kamis (3/10/2019).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan perlunya menjaga kualitas lingkungan agar kualitas kesehatan terus membaik karena lingkungan yang kotor akan menyebabkan banyak orang sakit. Menurut Nila, perilaku buang air besar sembarangan juga sangat berkaitan dengan BPJS Kesehatan.

Dia menambahkan pihaknya ingin mendorong agar masyarakat mengerti pentingnya perilaku hidup sehat dan bukan sekadar naiknya besaran iuran BPJS Kesehatan.

Nila menilai kondisi yang saat ini memprihatinkan. Misalnya, untuk cuci darah diperlukan biaya sekitar Rp700.000-Rp1 juta dan seluruhnya ditanggung BPJS Kesehatan.

"Sekarang iurannya hanya Rp25.000, cuci darah harganya sekitar Rp700.000, maka ada sekitar 30 orang yang menanggungnya. Seharusnya hal itu tidak benar, maka perilaku harus diubah," ucapnya.

Dunia usaha pun diajak mendukung perilaku hidup sehat dengan menggunakan bahan baku yang tidak membahayakan kesehatan.

Adapun Ketua Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) Dr Syarif Fasha menuturkan pihaknya terus mengajak kepala daerah untuk peduli dengan STBM, termasuk diajak untuk memasukkan agenda STBM dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah. 

"Pembangunan tidak hanya jembatan ataupun jalan raya, pembangunan yang sebenarnya pada hulunya, yaitu masyarakat itu sendiri," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper