Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETUA UMUM DEWAN ASURANSI INDONESIA DADANG SUKRESNA : "Masalah Kita di Regulasi"

Momentum Hari Asuransi Ke-14 yang jatuh pada 18 Oktober 2019 bisa menjadi suplemen untuk memperdalam penetrasi asuransi di Tanah Air.
Karyawan melayani calon nasabah di gerai perusahaan asuransi di salah satu pusat perbelanjaan, di Jakarta, Sabtu (28/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan melayani calon nasabah di gerai perusahaan asuransi di salah satu pusat perbelanjaan, di Jakarta, Sabtu (28/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Negeri Kita Supermarket-nya Bencana

Bagaimana momentum Hari Asuransi dimanfaatkan menggenjot penetrasi?

Daerah ini jauh dari asuransi walaupun cabang-cabang asuransi banyak di sana. Itu makanya asosiasi asuransi umum punya 33 cabang di Indonesia. Setiap cabang punya KPI [key performance index], yakni melakukan literasi dan mengedukasi masyarakat.

Pada Hari Asuransi Nasional, semua cabang kami harus melakukan kegiatan Hari Asuransi Nasional. Kami akan mengumpulkan semua foto, video, apapun kegiatan mereka, untuk kami nilai. Itu menjadi KPI mereka dalam pertemuan tahunan kami.

Sekarang ini sudah masuk ke dalam yang namanya 'instant information'. Harapan kami kegiatan kami bagaimana caranya bekerja sama dengan media dan social media supaya bisa di-share ke masyarakat luas.

Sejauh mana peran DAI dalam meningkatkan penetrasi asuransi di Tanah Air?

Di dalam industri asuransi, ada asosiasi-asosiasi, misalnya asosiasi asuransi jiwa, Apparindo, broker, asuransi syariah, asosiasi penilai kerugian atau adjuster. Di atasnya ada Dewan Asuransi Indonesia. Alhamdulillah, saat ini ketuanya dipegang oleh saya, yang membawahi semua asosiasi ini.

Dewan Asuransi Indonesia ini salah satu tanggung jawab terbesarnya adalah pendidikan. Tujuannya, pertama, menyediakan tenaga ahli industri asuransi. Kedua, literasi kepada seluruh industri.

Dewan Asuransi Indonesia anggotanya ada 6 asosiasi yang anggotanya perusahaan dan 6 asosiasi yang anggotanya perorangan. Yang asosiasi perusahaan itu seperti AAUI , AAJI .

Ada pula Apparindo, AASI , APKAI . Enam asosiasi lagi itu expert, seperti ahli pialang, ahli asuransi, ahli asuransi syariah.

Bagaimana kedudukan DAI di antara asosiasi-asosiasi industri asuransi tadi?

Semua itu bersinergi dalam DAI. DAI akan menggarap secara umum. Kebetulan amanatnya adalah bidang pendidikan. Tujuannya memang untuk meningkatkan penetrasi asuransi yang selama ini mentok, tidak bisa tembus 5%.

Kami sudah berusaha sejak beberapa tahun lalu supaya penetrasi ini naik, termasuk yang sekarang sedang ramai adalah asuransi bencana. Negeri kita ini 'supermarket-nya' bencana, tetapi enggak punya asuransi bencana. Itu kami sudah lebih dari 20 tahun yang lalu.

Harapan kami, kalau ada banyak diskusi yang diangkat oleh media, dan Alhamdulillah target ini tercapai, ternyata bisa akhirnya pemerintah menyatakan perlu asuransi bencana, bahkan di dalamnya ada lagi asuransi mikro agriculture, untuk ternak.

Kami juga sempat diskusi dengan Kementerian Pariwisata, malah ada lagi asuransi wisata dengan segala macam turunannya. Kami akan mencoba dengan Kementerian Koperasi. Kami melihat bahwa dukungan media yang bisa mendorong itu sehingga masyarakat bisa memahami asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper