Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada International Tbk. mencatat bisnis asuransi atau bancassurance menjadi salah satu penopang terbesar pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI).
Direktur Bisnis Bank Mayapada Andreas Wiryanto menyampaikan pendapatan berbasis komisi perseroan hingga September 2019 meningkat tiga kali jika dibandingkan dengan pencapaian sepanjang 2018, kendati jumlah FBI Bank bank milik taipan Dato Sri Tahir itu belum besar dari sisi nominal.
"Untuk pencapaian target tahunan 2019 untuk FBI sesuai target yang sudah ditetapkan, di mana kontribusi terbesar masih didapatkan dari penjualan produk bancassurance dan fee dari transaksi operasional lainnya," katanya kepada Bisnis, Senin (21/10/2019).
Andreas menuturkan, perseroan masih akan terus menggenjot pendapatan komisi hingga akhir tahun. Dia menyoroti layanan gratis transfer oleh teknologi perusahaan teknologi (tekfin) sedikit berpengaruh pada capaian pendapatan komisi bank.
Namun, menurutnya, pengaruh dari perusahaan tekfin belum begitu besar karena nasabah masih cenderung melakukan transaksi via perbankan karena mempertimbangkan unsur trust dan relationship, serta keamanan.
Bisnis mencatat, Bank Mayapada mematok pendapatan komisi dari bancassurance bisa mencapai 25% hingga ahkir tahun 2019.
Adapun, hingga Juni 2019, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp296,95 miliar atau turun 22,79% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.