Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi NPL Bank Mandiri Lebih Rendah, Corona Virus Jadi Pertimbangan

Bank Mandiri memproyeksi kualitas kredit pada tahun ini akan lebih baik. Namun, perseroan mewaspadai dampak virus corona terhadap kinerja debitor.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar memberikan sambutan dalam acara Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Rabu (5/2). Seminar yang mengangkat tema Advancing Investment-Led Growth ini diselenggarakan untuk mendorong partisipasi swasta di sektor investasi, sehinga momentum pertumbuhan ekonomi nasional terjaga.Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar memberikan sambutan dalam acara Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Rabu (5/2). Seminar yang mengangkat tema Advancing Investment-Led Growth ini diselenggarakan untuk mendorong partisipasi swasta di sektor investasi, sehinga momentum pertumbuhan ekonomi nasional terjaga.Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkirakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisa ditekan di kisaran 2,1 persen hingga 2,3 persen pada 2020. Namun, perseroan juga mewaspadai dampak virus corona terhadap kinerja nasabah yang bisa berujung pada kemampuan membayar debitor. 

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan kualitas kredit pada tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, berkaca pada kualitas penyaluran kredit dalam tiga tahun terakhir. Di samping itu, tahun ini bank bersandi saham BMRI itu juga akan lebih fokus menyalurkan kredit ke sektor industri berisiko rendah. Pada Desember 2019, rasio NPL Bank Mandiri tercatat 2,3 persen, turun dari posisi Desember 2018 sebesar 2,8 persen.

"Kita cukup optimis Bank Mandiri kinerja kredit portofolio kita akan lebih baik dari tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (6/2/2020).

Kendati demikian, Bank Mandiri cukup menaruh perhatian terhadap dampak penyebaran virus corona. Di China, virus corona telah berdampak pada penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi China. Hal itu dikawatirkan akan berdampak luas secara global karena China saat ini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Menurut Siddik, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sektor usaha mana yang berpotensi terdampak pelemahan ekonomi China. Sektor tersebut, lanjut Ahmad adalah sektor yang berhubungan langsung dengan China, misalnya industri yang mengimpor bahan baku dari China. 

Siddik menegaskan proyeksi NPL di kisaran 2,1 persen hingga 2,3 persen pada tahun ini dibuat jauh sebelum munculnya wabah virus corona di China. Kendati virus ini telah menimbulkan dampak, terutama di China, Bank Mandiri tidak akan menyetop kredit ke salah satu sektor. Dia menambahkan, Bank Mandiri butuh informasi lebih rinci terkait seberapa besar dampak virus corona terhadap industri.

“Kita butuh banyak informasi tentang corona misalnya dalam satu dua bulan sudah ada cure vaccine. Kalau berkepanjangan sampai 6 bulan impact pasti ke mana," tukasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper